SEKOLAH SUDAH MENJADI SEBUAH KELUARGA

Kelulusan 100 persen 14 siswa

Pandangan umum mengatakan bahwa hasil yang didapatkan di sebuah sekolah ialah nilai akhir yang menentukan kelulusan. Ketika pengumuman kelulusan adalah 100 persen, baik sekolah maupun siswa dan orang tuanya menyatakan kepuasannya. Hasil pendidikan di sekolah memuaskan dan membanggakan. Ini dapat kita temukan di mana-mana di muka bumi ini.

Tetapi bagi Dyah Fahmi Putri beda. Ia mempunyai pandangan yang lebih dari sekedar melihat hasil kelulusan yang berpatokan pada nilai ujian. Ia menambahkan, kehidupan yang dibangun dan dijalin bersama selama tahun-tahun sekolah justru sangat bermakna baginya. Nilai akademik yang berpadu dengan pengalaman edukatif di sekolah sungguh membuat seorang siswa berkembang secara seimbang.

Dyah Fahmi Putri adalah seorang gadis belasan tahun yang baru lulus dari SMP Katolik Bhakti Mulia Purwodadi di Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah. Ia sangat bersyukur atas kelulusannya secara akademik. Ia juga sangat bersyukur atas pengalaman kekeluargaan dan kebersamaan yang dialami selama sekolah di SMP Bhakti Mulia. Ia menulis:

Awalnya ada rasa canggung terhadap guru-guru dan teman-teman. Setelah beberapa bulan baru terasa suasananya yang berbeda. Rasa kebesamaan di SMP Bhakti Mulia terasa sekali. Tidak ada rasa canggung di antara sesama. Walaupun mungkin ada, itu sangat jarang. Saya merasa sangat nyaman sekolah di sini. Kegiatan belajar-mengajar berjalan bagus dan lancar. Pengalaman berada di SMP Bhakti Mulia luar biasa bagusnya. Guru dan karyawan sudah menjadi keluarga sendiri. Pokoknya di Bhakti Mulia saya sangat merasa nyaman.

Para siswa yang telah lulus dari sekolah dan harus berpisah ingin supaya kenangan-kenangan bersama semua yang telah membentuk satu keluarga, tidak berlalu begitu saja. Acara perpisahannya diharapkan memberikan makna dan kesan yang istimewa. Seorang siswa yang baru lulus, Florentinus Mario, menulis berikut ini:

Acara perpisahan yang kemarin cukup meriah. Ada rasa sedih karena harus berpisah dari teman-teman dan guru-guru. Kali ini saya bahagia karena telah lulus dan kelulusan di sekolah ini mencapai 100 persen. Untuk acara perpisahan kali ini, semoga acaranya berupa jalan-jalan seperti kemarin, supaya ada kenangan-kenangan yang menarik. Penampilan adik-adik kelas pasti ikut membuat seru dan ramai suasananya.

Baik Putri maupun Mario sudah diterima di sekolah menengah atas tempat mereka akan melanjutkan pendidikannya. Putri akan belajar di SMKN JaTeng di Semarang, sedangkan Mario akan masuk Seminari Menengah Stella Maris Bogor di Jawa Barat.

Acara pengumuman dan wisuda purna siswa kelas IX SMP Bhakti Mulia Purwodadi dilaksanakan pada Hari Jumat, 4 Juni 2021 pukul 09.00 WIB sampai dengan pukul 11.30 WIB. Semua kegiatan ini dilangsungkan di aula SMP Bhakti Mulia Purwodadi. Dengan pertimbangan peserta didik yang hanya berjumlah 14 anak, maka kegiatan wisuda itu dilaksanakan secara tatap muka dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan yang berlaku.

Acara diawali dengan doa pembuka. Kemudian menyusul ialah nyanyian lagu Indonesia Raya, sambutan dari adik kelas, wali kelas, pihak yayasan, dan pihak sekolah. Kemeriahan kegiatan ini dilengkapi dengan penampilan dari kelas VII dalam acara puisi berantai dan penampilan kelas VIII dalam tari khas Purworejo yaitu Dolalak Reroncen.

Acara puncaknya ialah pengumuman hasil kelulusan dan pemberian hadiah kepada peserta didik berprestasi. Kemudian acara ditutup dengan penampilan bernyanyi kolosal dari kelas IX dan acara hiburan juga disampaikan oleh perwakilan para guru.

SMP Katolik Bhakti Mulia Purwodadi mencatat prestasi dengan meluluskan para siswanya pada tahun ini 100 persen. Ada pun para siswa yang berprestasi ialah peringkat I diraih oleh Angelina Annabel dengan jumlah nilai 1004, peringkat II diraih oleh Dyah Fahmi Putri dengan nilai 993, dan peringkat III diraih oleh Benedictus Gunawan dengan nilai 982.

Di mata banyak orang, SMP Katolik Bhakti Mulia adalah sekolah “kecil” kalau dilihat dari jumlah siswanya. Namun bagi Salesian, sekolah ini spesial dan diusahakan untuk diberdayakan terus-menerus. Salah satu hal yang membuat spesial ialah karena sekolah ini sudah sekian tahun keberadaannya selalu menghasilkan panggilan-panggilan menjadi imam dan biarawan-biarawati.

Selama beberapa tahun dibawah pengelolaan Salesian, sekolah ini telah mengirim beberapa lulusannya ke Seminari Wacana Bakti di Jakarta dan Stella Maris di Bogor. Semoga mereka bertekun dengan panggilannya. (Laporan dari Pastor Hendrikus Tolok, SDB, anggota Komunitas SDB di Purwodadi, Jawa Tengah)

Please Share:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *