Mengenang Kardinal Yohanes Cagliero, SDB

Pada hari ini, 28 Januari 2021, kita mengenang 95 tahun meninggalnya Yohanes Cagliero. Cagliero lahir di Castelnuovo d’Asti pada tanggal 11 Januari 1838. Ia diterima oleh Don Bosco di Oratoriumnya pada tahun 1851, artinya saat itu Don Bosco sudah menjadi imam 10 tahun. Ia menjadi Salesian pada tanggal 14 Mei 1862. Sebulan kemudian ia ditahbiskan sebagai imam di Turin dan diangkat sebagai pembimbing rohani dari Oratorium. Dia segera menunjukkan bakat luar biasa dalam bidang musik yang merupakan kesenangan tersendiri di Oratorium. Bahkan komposer kawakan sekelas Giuseppe Verdi dan Lorenzi Perosi pernah memuji jiwa seninya ini.

Don Cagliero memperoleh gelar doktor dalam bidang teologi di Universitas Turin pada tahun 1873; pada tahun berikutnya Don Bosco mengangkatnya sebagai pendamping rohani bagi para suster Salesian. Cagliero hingga saat ini paling dikenang sebagai misionaris pemberani. Pada tahun 1875 dia memimpin kelompok pertama para misionaris Salesian ke Argentina, di mana mereka melaksanakan pelayanan mereka kepada para imigran Italia di Buenos Aires. Inilah pesan Don Bosco kepada Cagliero dan teman-temannya pada malam hari setelah ibadat bersama tanggal 11 November 1875: “Tugas pertama kalian dimulai dengan mengevangelisasi para imigran yang berasal dari Italia dan tugas kedua untuk mengevangelisasi di daerah Patagonia.

Don Bosco mengakhiri pengarahannya ini dengan kata-kata laksana nubuat seperti ini: “… Siapa tahu kalau dari perutusan pertama ini dan dari benih kecil ini akan tumbuh laksana tanaman yang besar? Siapa tahu kalau perutusan ini seperti butiran kecil jawawut atau sesawi, yang akan menyebar sedikit demi sedikit hingga menghasilkan kebaikan yang besar?”

Namun, segera, Don Cagliero menembusi pedalaman Patagonia dan Tierra del Fuego. Kemudian dia mulai membuka sekolah teknik di Almagro dan satu lagi di Villa Colon, Uruguay. Ia kemudian dipanggil kembali ke Turin pada tahun 1877 untuk menjadi direktur spiritual Kongregasi Salesian, sebuah penugasan yang ia lakukan hingga tahun 1884, ketika Paus Leo XIII menominasikannya sebagai vikaris apostolik Patagonia utara dan tengah.

Don Cagliero adalah uskup Salesian pertama dan ditahbiskan di Basilika Maria, Penolong Umat Kristiani di Turin pada tanggal 7 Desember 1884, di hadapan Don Bosco sendiri. Segera setelah itu dia kembali ke Amerika Selatan dan disambut oleh Pater Joseph Fagnano, yang dengannya dia menjelajahi Tierra del Fuego, bertemu dengan berbagai suku Indian. Pada tahun 1887 ia menyeberangi Andes untuk meresmikan rumah Salesian pertama di Chili, tepatnya di Concepcion. Pada bulan Desember tahun itu dia kembali ke Turin untuk membantu Don Bosco menjelang kematiannya. Setelah kematian Don Bosco, Uskup Cagliero kembali ke Argentina.

Beberapa tahun kemudian, tepatnya pada tahun 1908, dia mendirikan rumah sakit pertama di Patagonia tepatnya di Viedma. Paus St Pius X menunjuknya sebagai Utusan yang berkuasa penuh di Kosta Rika dan Delegatus Apostolik untuk negara-negara Amerika Tengah. Pada tahun 1915 Paus Benediktus XV menominasikannya sebagai kardinal dan menugaskannya dalam bidang Kongregasi Religius, Penyebaran Iman, dan Ritus Suci. Pada tahun 1920 dia diangkat menjadi uskup di Frascati. Dia meninggal di Roma pada tanggal 28 Januari 1926. Pada bulan Juni 1964 jenazahnya dibawa kembali ke Argentina dan dimakamkan di katedral Viedma, kediaman Episkopal pertamanya.

Hal menarik dari Don Cagliero adalah ketika mengakui di depan Don Bosco keinginannya yang besar: “Menjadi biarawan atau bukan biarawan, saya tetap ingin tinggal bersama Don Bosco”. Kata-kata yang menginspirasi kita di masa novena Don Bosco ini. Don Cagliero selalu nomor satu: Salesian pertama, Misionaris pertama, Uskup dan kardinal pertama. Kita perlu berusaha untuk menjadi salesian nomor satu bagi kaum muda masa kini. Semoga Don Cagliero tetap menginspirasi kita semua. Viva Don Cagliero. Viva Don Bosco.

P. John Laba, SDB

Please Share:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *