Renungan hari Sabtu, 14 Desember 2024; St. Yohanes dari Salib.
Sahabat Muda yang terkasih…
Dalam pengalaman hidup, kehadiran Tuhan sering kali tidak sesuai dengan ekspektasi atau melampaui imajinasi kita sebagai manusia. Dalam bacaan Injil Matius 17:10-13, Yesus mengingatkan para murid tentang nubuat Elia yang akan datang kembali untuk mempersiapkan jalan bagi Mesias. Namun, Yesus juga menegaskan bahwa Elia sudah datang dalam diri Yohanes Pembaptis, meskipun banyak orang tidak mengenalinya dan bahkan memperlakukannya dengan buruk. Kontra dengan orang Israel di zaman Tuhan yesus, kita dipanggil untuk membuka hati agar dapat memahami tanda-tanda kehadiran-Nya yang seringkali tersembunyi di balik kesederhanaan.
Dalam kehidupan sehari-hari, khususnya bagi orang muda, pesan ini sangat relevan. Kita sering kali lebih mudah percaya pada hal-hal yang viral atau mengikuti tren tanpa memverifikasi kebenarannya. Akibatnya, kita bisa terjebak dalam informasi yang salah atau jauh dari nilai-nilai Kristiani. Sebagai orang muda, kita diajak untuk membuka hati dan pikiran, tidak hanya mencari hiburan atau popularitas, tetapi juga mencari kebenaran sejati yang bersumber dari Tuhan. Masa Adven ini menjadi waktu yang tepat untuk merefleksikan, apakah kita sungguh-sungguh membuka diri terhadap pesan Injil yang mempersiapkan kedatangan Kristus?
Don Bosco selalu menekankan pentingnya hidup dalam kasih dan kebenaran, setiap kali ia menasehati anak-anak muda. Dia mengingatkan anak-anak muda agar berusaha untuk selalu memiliki hati yang bersih dan pikiran yang terbuka kepada bimbingan Tuhan.
Dengan cara ini, anak-anaknya dapat memahami kehendak Tuhan dalam hidup mereka. Pesan Don Bosco iniadalah aplikasi dari panggilan Yesus dalam Injil, yakni untuk bersikap rendah hati dan siap menerima bimbingan-Nya; bahkan ketika pesan itu sulit dipahami atau berlawanan dengan arus dunia.
Melalui masa Adven ini, kita diundang untuk meneladani semangat Don Bosco dengan membuka hati bagi Tuhan dan Sabda-Nya. Pesan Injil menegaskan bahwa mengenali kehadiran Tuhan membutuhkan iman, kerendahan hati, dan keberanian untuk melawan arus. Sebagai orang muda, mari kita memanfaatkan masa persiapan ini untuk lebih dekat dengan Tuhan melalui doa, sakramen, dan tindakan kasih kepada sesama. Dengan demikian, kita tidak hanya memahami pesan Injil, tetapi juga menjadi saksi hidup akan kedatangan Sang Juru Selamat.
Tuhan memberkati.
By: Bruder Linus, SDB