MENGAMBIL RUPA ALLAH

Bacaan dan renungan Sabda Tuhan hari Selasa Pekan Biasa ke-9.

Peringatan St. Yustinus, martir.

1 Juni 2021;

Bacaan dibawakan oleh Sr. Maria Goreti Nogo Weking dan renungan dibawakan oleh Sr. Delfiana Hoar Mali, dari Biara Suster RVM di Keuskupan Agung Kupang.

Tobit 2: 10-23; Mazmur tg 112: 1-2.7bc-8.9; Markus 12: 13-17.

Inilah Injil Tuhan kita Yesus Kristus menurut Markus (12: 13-17)

Pada waktu itu
beberapa orang Farisi dan Herodian disuruh menghadap Yesus,
untuk menjerat Dia dengan suatu pertanyaan.
Orang-orang itu datang dan berkata kepada-Nya,
“Guru, kami tahu, Engkau adalah seorang yang jujur.
Engkau tidak takut kepada siapa pun,
sebab Engkau tidak mencari muka,
tetapi dengan jujur mengajar jalan Allah.
Nah, bolehkah kita membayar pajak kepada Kaisar atau tidak?

Tetapi Yesus mengetahui kemunafikan mereka,
lalu berkata kepada mereka, “Mengapa kamu mencobai Aku?
Tunjukkanlah suatu dinar untuk Kulihat!”
Mereka menunjukkan sekeping dinar.
Lalu Yesus bertanya, “Gambar dan tulisan siapakah ini?”
Jawab mereka, “Gambar dan tulisan Kaisar.”

Maka kata Yesus kepada mereka,
“Berikanlah kepada Kaisar apa yang menjadi hak Kaisar,
dan kepada Allah apa yang menjadi hak Allah!”
Mereka sangat heran mendengar Dia.

Demikianlah Injil Tuhan.

Pada hari ini renungan kita bertema: Mengambil Rupa Allah. Kita para pengikut Kristus ini seperti koin. Gambaran rupa Allah dicap pada kita pada waktu pembaptisan kita masing-masing. Kita dilekatkan meterai dan terikat mati oleh Roh Kudus melalui Sakramen Penguatan. Rupa dan meterai itu mempertegas kepada dunia bahwa kita ini milik Allah. Orang kudus seperti Santo Yustinus memberikan kita contoh bagaimana hidup sesuai gambar dan rupa Tuhan.

Seperti sapi dan kerbau yang ditandai pada tubuh mereka oleh pemiliknya, orang yang melihat koin Romawi akan langsung mengatakan rupa atau milik siapa sebenarnya. Pada koin Romawi ditaruh wajah Kaisar. Oleh karena itu, Yesus begitu melihat koin yang ditanyakan orang-orang Ia langsung saja mengatakan bahwa itu miliknya Kaisar, maka pengabdian harus diberikan kepada Kaisar. 

Sebaliknya kita yang sudah dicap dan dimeteraikan dengan rupa Allah, mestinya kita berikan perhatian, dedikasi dan penyembahan kepada Allah dalam seluruh hidup kita. Artinya kita tampilkan dan hadirkan rupa Allah kepada dunia: khususnya di hadapan kaisar, penguasa dan kekuatan dunia ini bahwa ada rupa Allah yang mempunyai kualitas yang berbeda bahkan lebih tinggi dibandingkan dengan yang dimiliki dunia ini. 

Koin-koin dapat dilihat dan diinginkan di mana-mana, bergantung pada kegiatan manusia. Mereka punya harga dari yang murah sampai yang paling tinggi, dari membeli selembar kertas sampai yang miliaran untuk membeli tanah atau rumah.  Sama dengan koin-koin itu, kita yang dicap dengan rupa Allah mesti dapat juga menyebar di mana pun di seluruh dunia, dalam berbagai tempat dan situasi untuk menjadi garam dan terang dunia.

Sebagai contoh, wajah Tuhan sebagai pengampun hadir pada diri Anda yang adalah seorang pengikut Kristus, ketika kebijakan publik atau institusi negara diterapkan sedemikian sampai membuat hak Anda diperlakukan tidak adil. Di sini, tindakan pengampunan mestinya bisa sangat diperlukan meskipun penegakan hukum yang mengikuti ranahnya sendiri tentu akan dilaksanakan untuk menegakkan keadilan dan kebenaran menurut hukum.

Jika dunia atau kebanyakan orang kurang memperhatikan atau mengindahkan pengampunan, kesabaran, pengertian dan kedamaian, mungkin karena “kaisar” yang ada pada mereka terlampaui menguasai jiwa mereka. Di situ, koin para pengikut Kristus, yaitu wajah Allah mestinya semakin bersinar terang supaya wajah Allah dapat menguasai seluruh dunia dan setiap wajah manusia demi kebaikan dan kebenaran yang bersumber dari Tuhan.

Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa… Ya Tuhan mahakuasa, semoga kami tetap semangat dan tekun memakai wajah-Mu dalam setiap saat hidup kami, kini dan sepanjang masa. Amin. Kemuliaan kepada Bapa… Dalam nama Bapa…

Please Share:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *