Renungan hari Kamis, 07 November 2024
Sobat muda yang terkasih…
Di dalam bacaan Injil hari ini (Lukas, 15:1-10), Tuhan Yesus memberikan dua perumpamaan.
Keduanya menggambarkan bahwa sesuatu yang berharga, sekecil apapun itu, akan dicari oleh pemiliknya apabila hilang. Kerahiman dan belas kasih Allah juga digambarkan Yesus seperti itu, dimana Allah selalu berusaha menyelamatkan dan membawa pulang mereka yang sesat.
Aku ini Allah dan bukan manusia, Yang Kudus di tengah-tengahmu, dan Aku tidak datang untuk menghanguskan. (Hosea 11: 9).
Allah Bapa selalu memberikan kesempatan dan menerima mereka yang ingin bertobat. Sebagai orang yang telah ditebus, kita juga diajak untuk menjadi saluran kasih dan pertobatan di lingkungan kita.
Sahabat muda, mari kita membuka hati untuk menolong yang tersesat ketimbang hanya semata melontarkan kritik. Kita memulai budaya menghargai ketimbang mem-bully. Kita berjuang dan selalu mengandalkan Tuhan dalam mewujudkan niat-niat baik kita. Kita harus berkata jujur dalam doa-doa dan meminta Tuhan untuk menyertai kita dalam perjalanan hidup ini.
Sejak masa kecilnya, Don Bosco sudah mengalami banyak cobaan hidup: ayahnya meninggal ketika ia berumur 2 tahun; ia tumbuh dengan kebiasaan kerja keras bahkan harus menjadi kuli di ladang tuan tanah kaya, ia berjuang untuk bersekolah dengan segala keterbatasan ekonomi. Namun ada satu hal penting yang tidak pernah ia lewatkan kendati situasinya sulit: Don Bosco selalu mencari waktu untuk berdoa dan mengajak teman sebayanya untuk berdoa bersama. Kesulitan hidup tidak menjadi alasan bagi dia untuk membiarkan jiwanya dan teman-temannya tersesat, ia selalu berjuang agar mereka semua selamat di dunia dan di akhirat. Semoga teladan dan tekad Don Bosco menginspirasi kita hari ini untuk terus menjadi pribadi yang lebih baik.
Tuhan memberkati.
By: Br. Umbu, SDB