ROSARIO MENGALUNG DI LEHER-LEHER MEREKA

Suster Apolonia Golda, FMA adalah salah satu Suster Salesian asal Flores-NTT, yang saat ini berkarya di Pulau Sumba, NTT. Saat ini ia memimpin komunitas Suster Salesian yang beranggota empat orang termasuk dirinya. Pada hari ini, 24 Mei 2021 sebagai hari istimewa yang dirayakan oleh segenap Keluarga Salesian, hari-nya Bunda Maria Penolong Umat Kristiani, Suster Apol ingin membagikan sebagian pengalamannya bermisi di Sumba, khususnya dalam penyebaran devosi kepada Maria Penolong Umat Kristiani. Berikut ini adalah penuturannya yang disajikan dalam dua bagian yang bersambung.

Di dalam bulan Maria, bulan Mei tahun ini, kami masing-masing dari empat Suster Salesian di Komunitas FMA Bondo Kodi mengunjungi empat lingkungan umat basis yang berbeda-beda. Dengan begitu kami dapat bersatu dengan umat dalam berdevosi kepada Bunda Maria Penolong Umat Kristiani. Kami diterima dengan baik dan hangat.

Kami merasa tidak sulit untuk menyebarkan devosi kepada Bunda Maria Penolong Umat Kristini kepada mereka. Umat di daerah ini sudah lama mengenal Bunda Maria melalui kehadiran dan pastoral Gereja Katolik, sebelum kedatangan komunitas Salesian di tengah-tengah mereka.

Kami membawa gambar Maria Penolong Umat Kristiani berukuran agak besar yang berpindah dari satu rumah ke rumah yang lain sambil mempersembahkan doa-doa kepada Bunda Maria. Ini merupakan suatu perkembangan rohani yang menggembirakan.

Salah satu hal yang pantas dibanggakan ialah ternyata anak-anak dari keluarga Protestan juga memakai Rosario. Tampaknya seperti mereka semua mengalungkan Rosario di leher-leher mereka! Jadi kami melatih anak-anak asrama putri untuk membuat rosario dari bahan-bahan dasar yang mudah didapat dan dikumpulkan.

Umat memang telah memiliki latar belakang devosi kepada Bunda Maria dengan gelar “Bunda Penolong Abadi”. Dan ketika para Salesian mulai memperkenalkan devosi dengan gelar “Bunda Maria Penolong Umat Kristiani”, mereka dengan senang hati dan penuh semangat mengikutinya. Ini terbukti dengan partisipasi dan semangat mereka untuk berdoa bersama Bunda Maria Penolong Umat Kristiani di dalam Bulan Maria ini.

Memang benar bahwa doa dan devosi bersama umat sangat pantas untuk disertai juga katekese dan bimbingan yang diperlukan supaya mereka dapat memiliki pendasaran imannya yang sungguh kuat dan benar. Kami menjalankan ini sebagai bentuk keterlibatan dalam pelayanan apostolik Gereja lokal, yaitu Paroki St. Elisabeth Bondo Kodi. Kami adalah para Salesian yang memberikan satu warna baru di dalam kehidupan umat beriman di paroki tempat kami bekerja.

Komunitas Suster Salesian di daerah Bondo Kodi ini dimulai pada tahun 2017. Sejak saat itu kami mengambil bagian aktif dalam dinamika kehidupan umat dan masyarakat setempat. Kami melayani pembinaan anak-anak perempuan dan para gadis di asrama, menjalankan oratorium-oratorium dan Sekami, serta memimpin ibadat-ibadat dengan Komuni Suci di stasi-stasi di dalam Paroki.

Please Share:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *