Bacaan dan renungan Sabda Tuhan hari Senin pekan biasa ke-5, 11 Februari 2019. Kejadian 1,1-9; Markus 6,53-56. Suara: Peter sdb (Injil dan renungan)
Renungan kita pada hari ini bertema: Penciptaan dan Penciptaan Kembali. Setiap orang ketika melewati belokan di jalan utama kota itu, yang diingat ialah Pak Ridho, montir yang memulai usahanya dari awal. Bengkelnya hanya beratapkan terpal warna hijau dan tidak berdinding. Ia mulai dengan menambal ban, lalu sejalab bergulirnya waktu, ia perbaiki juga sepeda dayung dan motor.
Sepuluh tahun kemudian, Pak Ridho jatuh sakit dan ia tidak bisa lagi bekerja seperti biasanya. Setiap orang yang melewati belokan jalan itu memandang bengkel yang sudah berubah bentuknya. Bangunan sudah permanen yang ukurannya jauh lebih besar, karena ditambah lagi sebuah resto yang menjual makanan, minuman dan barang dagangan lainnya.
Banyak sekali orderan kendaraan bermotor termasuk mobil dan truk. Setiap orang yang berurusan di situ langsung bertemu dengan seorang lelaki muda, tampan dan berotot. Ia menyambut dengan ramah dan membuat perhitungan bisnis dengan cermat dan adil. Namanya Rahmat, anak kandung Pak Ridho, yang setelah lulus kuliah teknik sipil, memutuskan melanjutkan usaha orang tuanya. Ia buktikan diri telah berhasil menghidupkan kerja orang tuanya.
Pak Ridho yang memulai usaha, anaknya Rahmat melanjutkan. Orang tua menciptakan dan anak menciptakan kembali. Kisah ini mau merenungkan tentang designutama penciptaan dari tidak ada menjadi ada, atau lebih tepatnya dari awal mula oleh Tuhan Allah, yang kemudian dilanjutkan oleh Putera-Nya Yesus Kristus, dan akhirnya berlanjut terus oleh kita semua. Penciptaan secara prinsipil dilakukan oleh Tuhan Allah, yang dilukiskan di dalam halaman-halaman pertama kitab Kejadian di Perjanjian Lama.
Ada banyak sekali cara menciptakan kembali apa yang sudah diciptakan Tuhan Allah. Yesus Kristus telah memberikan contoh selama hidup-Nya sekitar lebih 2000 tahun yang lalu, yaitu menjalankan perutusan Bapa untuk menyelamatkan dunia ini dari dosa dan kematian. Tuhan menciptakan diri kita masing-masing melalui orang tua kita, merupakan sebuah tindakan penciptaan kembali. Kita membangun tempat tinggal, kampung, kota, memakai teknologi untuk pekerjaan dan pelayanan, merupakan contoh-contoh penciptaan kembali oleh manusia.
Ketika kita meneladani Yesus Kristus untuk menjadi pemberi penghiburan, merawat dan menyembuhkan yang sakit, menyemangati yang putus asa, memberikan jalan bagi yang bingung dan tersesat, dan semua perbuatan baik lainnya, kita sebenarnya sedang menciptakan kembali dunia ini menjadi lebih baik lagi. Teruslah menciptakan kembali di dunia ini dan bukan merusaknya.
Marilah kita berdoa. Dalam nama … Ya Tuhan, penuhilah diri kami dengan kekuatan-Mu supaya kami tetap tekun memelihara dan melestarikan hidup ini sesuai dengan jalan dan kehendak-Mu. Salam Maria… Dalam nama…