Melihat ke saat kematian

Pada hari Jumat pagi kemarin, 29 November 2019, di kapel Santa Marta di kota Vatikan, seperti biasa Paus Fransiskus merayakan misa yang dihadiri oleh sejumlah orang. Ada kardinal, uskup, imam, biarawan/i dan orang awam yang ikut di dalam Misa.

Sesuai dengan pesan-pesan kitab suci menjelang akhir tahun liturgi yang menekankan tentang akhir zaman, Paus orang Argentina itu memberikan refleksinya dalam homili singkat, yang menggarisbawahi pengalaman eksistensial manusia, yaitu kematian.

Seperti yang diberitakan oleh media online vaticannews.va, beliau memberikan nasihatnya kepada kita semua untuk “Melihat saat kematianmu dengan pengharapan dan iman kepada Tuhan.” Setiap orang ditakdirkan suatu perjalanan hidup yang tidak selalu mulus dan mudah. Ada banyak tantangan dan kesulitan yang harus dihadapi. Ini adalah kelemahan universal, dan kelemahan ini akhirnya membawa setiap orang kepada kematian.

Untuk menghadapi takdir yang tak dapat dielakkan ini, Tuhan Yesus selalu memperingatkan kita untuk senantiasa mempersiapkan diri menyambut kematian kita masing-masing. Penyambutan itu bukan seperti suatu cek kosong, tetapi sebuah pengharapan besar untuk bertemu dengan Dia.

Oleh karena Sri Paus menyimpulkan dengan mengundang kita semua supaya setiap orang bersikap selalu siap sedia menyambut kematiannya. Ia mengusulkan sebuah doa untuk setiap orang sebagai bagian dari persiapan ini. Doa itu berbunyi demikian: “Ya Tuhan, persiapkanlah jiwaku untuk mati yang baik, mati dalam damai, dan mati dalam pengharapan.”

Please Share:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *