HATI DAN ROH YANG BARU

Bacaan dan renungan Sabda Tuhan hari Kamis pekan biasa ke-20; 23 Agustus 2018. Yeheskiel 36,23-28; Matius 22,1-14. Suara: Bernardinus sdb

Renungan kita pada hari ini bertema: Hati Dan Roh Yang Baru. Hati untuk seorang manusia adalah salah satu bagian dimensi rohani, yang dari sana aktivitas seperti merasakan, menginginkan, memilih berasal. Sedangkan roh merupakan bagian rohani manusia yang menghubungkan dirinya dengan Tuhan. Ketika ia sedang berdoa atau bermeditasi, kegiatan rohnya menjadi dominan, dimana seluruh perhatiannya menyatu dengan yang ilahi.

Ada kesempatan ketika keadaan hati dan roh seseorang dianggap lama atau ketinggalan waktu. Artinya, kalau menurut standar kitab suci, sosok manusia lama yang terikat dengan dosa sudah tidak berguna, maka harus diganti dengan sosok atau profil yang baru. Secara umum kitab suci menguatkan keyakinan kita bahwa pribadi Yesus Kristus membuat wajah dunia menjadi baru dan terutama setiap orang yang mengambil bagian di dalam diri-Nya dan seluruh karya-Nya dijadikan baru.

Seorang remaja laki-laki, karena terlalu nakal di rumah yang ikut berdampak pada progress belajar sekolahnya di SMP, di awal tahun ajaran baru orang tuanya membawanya untuk tinggal di asrama. Para pastor dan bruder yang mengelolah asrama itu. Di hari pertama berada di asrama, remaja ini langsung mengalami suatu situasi perseteruan di dalam dirinya. Keadaan asrama, peraturan-peraturan, kebersamaan dengan sesama anggota asrama, dan pengawasan para pembina, semua itu seperti membuatnya tidak bisa menuruti kehendaknya sendiri seperti yang ia biasa lakukan: maki-maki, malas, membantah pembicaan orang lain, mencuri, mengejek atau menghina, dan malas belajar.

Pertentangan ini tidak membuatnya hilang semangat. Bagaimanapun, suasana di asrama menjadi tantangan yang baru dan bagus, terutama karena ia dijanjikan akan mendapatkan prestasi belajar yang bagus. Ia jalani saja hari demi hari dan ingin supaya janji itu dapat terwujud. Pada waktu liburan akhir tahun ketika berada di rumah, keluarganya menangkap kenyataan bahwa remaja ini berubah total dalam tingkah lakunya. Ibunya bertanya: “Apa yang menyebabkan kamu berubah, Nak?” Ia menunjuk pada salib Yesus yang tergantung di dinding, sebagai jawaban kepada ibunya.

Itu adalah satu contoh hati dan roh yang baru. Nabi Yeheskiel menjelaskan bahwa Tuhan akan berbalik mengampuni umat-Nya yang sudah terlanjur berdosa. Mereka akan dibebaskan dari kehidupan lama, dan diberikan hidup yang baru, dengan hati dan roh mereka dijadikan baru. Ketika setiap kali kita menerima, menyanggupi, dan terlibat dalam undangan Tuhan untuk melakukan karya-Nya, kita dibuat kembali menjadi baru. Terimalah selalu ajakan-Nya!

Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa… Ya Tuhan Yesus, semoga kami selalu menyanggupi setiap kehendak dan undangan-Mu. Salam Maria… Dalam nama…

Please Share:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *