FINIS CORONAT OPUS

Anak-anak yang sekolah, orang tua yang mendapatkan giliran mengambil hasilnya

Judul dalam bahasa Latin ini memberikan kita banyak interpretasi yang terbuka. “Hasil didapatkan pada saat pekerjaan sudah selesai”, seorang teman memberikan pendapatnya. “Anugerah penghargaan pada saat tugas dijalankan dengan berhasil”, seorang teman lain menafsirkan demikian. “Kesuksesan merupakan suatu pencapaian setelah tugas dilakukan sampai selesai,” seorang teman lain lagi memberikan pemahamannya.

Masih ada banyak penafsiran yang lain atas kalimat finis coronat opus ini. Sebenarnya semua pendapat ini memiliki satu kesamaan maksud, yaitu sebuah hasil akhir tugas atau pekerjaan yang memuaskan. Sebuah happy ending, begitulah kalau kita menonton film bagus kita mengharapkan di akhir film itu adalah sebuah kemenangan.

Berikut ini, saya ingin membagikan refleksi yang saya buat berkaitan dengan pendampingan kami di SMK St. Yusuf Blitar, Jawa Timur. Sama dengan hampir semua sekolah dan lembaga pendidikan lain, hari-hari di bulan Juni 2021 ini diadakan perayaan akhir Tahun Ajaran, kami di SMK St. Yusuf Blitar merayakan dalam suasana kekeluargaan dan suka cita.

Satu Tahun Ajaran lagi telah berlalu. Setiap Salesian selalu senang dengan pencapaian ini. Ia ingin supaya para siswa di sekolah dan asrama ikut merasa senang. Ia dapat mengajak para siswa untuk merenungkan dan berbagi pemikiran mereka tentang tahun pendidikan yang sedang berlalu ini.  

Melalui cara tersebut, para salesian ingin membantu anak-anak didiknya agar dapat mengevaluasi diri mereka, khususnya bagaimana mereka bertumbuh dengan bantuan sistem pendidikan Salesian. Alat evaluasinya ialah pertanyaan-pertanyaan reflektif untuk dijawab baik oleh para siswa maupun para Salesian yang hidup bersama mereka dan yang bekerja bagi orang-orang muda ini.

Pendekatan yang dipakai kali ini di SMK St. Yusuf sedikit berbeda dalam membuat suatu refleksi akhir tahun siswa.  Pertanyaan-pertanyaan itu tidak lagi hanya seputar minat baca atau bagaimana mendapat hasil pendidikan yang dicantumkan dalam buku laporan pendidikan.

Yang membedakan ialah bahwa pertanyaan-pertanyaan reflektif itu mengarahkan kepada peremenungan tentang bagaimana perjalanan pendidikan tahun ini, khususnya di masa pandemik ini. Seorang pendidik, pembina dan pembimbing di mana pun, dapat menggunakan pendekatan ini agar dapat membantu melakukan sebuah refleksi yang membawa manfaat tersendiri bagi kegiatan pendidikan secara keseluruhan.

Adapun pertanyaan-pertanyaan reflektif itu sebagai berikut: 

1. Jika Anda dapat kembali ke masa lalu dan memulai kembali tahun ajaran, apa yang akan Anda lakukan secara berbeda dan mengapa?
3.  Apa pelajaran favorit Anda di tahun ajaran ini?
4.  Apa satu kata yang akan menggambarkan tahun ajaran ini?  Jelaskan mengapa Anda memilih kata tersebut.
5.  Apa kegiatan atau acara non-akademik favorit Anda dari tahun ajaran ini?
6.  Apa hari terbaik yang Anda alami tahun ini?  Apa yang membuatnya menjadi yang terbaik?
7.  Apa keterampilan atau topik paling menarik yang Anda pelajari tahun ini?
8.  Apa sesuatu yang awalnya sulit bagi Anda tetapi sekarang mudah?
9.  Apa yang Anda harap telah Anda pelajari atau dapatkan tahun ini?
10.  Apa yang Anda capai tahun ini yang paling Anda banggakan?
11.  Apa buku favorit Anda yang Anda baca di sekolah tahun ini?
12.  Esai atau cerita apa yang Anda tulis yang paling Anda banggakan?
13.  Seberapa siapkah perasaan Anda untuk tahun depan?
15.  Apa rencana atau tujuan Anda untuk tahun ajaran berikutnya?
17.  Apa satu nasihat yang akan Anda berikan kepada adik kelas yang akan berada di kelas ini tahun depan?

Pertanyaan-pertanyaan ini menyiratkan sebuah pencapaian di akhir tahun yang membuat guru, orang tua dan terutama para siswa bersyukur. Rasa senang dan bersyukur merupakan bagian dari perayaan atas keberhasilan. Begitulah kurang lebih perasaan semua orang yang berada di SMK St. Yusuf pada hari-hari terakhir tahun ajaran ini.

Acara puncak akhir Tahun Ajaran 2020/2021 dilaksanakan pada hari Kamis, 17 Juni 2021 di SMK St. Yusuf Blitar. Kepala Sekolah, Pastor Djoko, SDB, berkenan bertemu dengan para siswa dan orang tua atau walinya. Ia menyerahkan sendiri hasil pendidikan para siswa yang dicantumkan di dalam buku laporan pendidikan.

Beliau juga memberikan penghargaan kepada siswa-siswa yang berprestasi berupa beasiswa dan piagam penghargaan. Hasil pendidikan yang membanggakan dan memuaskan merupakan suatu pencapaian yang sangat diharapkan kita bersama. (Laporan dari Pastor Ferdinandus “Deddy” Reo, SDB, anggota Komunitas Salesian di Blitar, Jawab Timur)

Penghargaan ats prestasi terbaik
Please Share:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *