SDB-INA, Jakarta (14/08/2019) – “SK” adalah singkatan dari “Salesian Kooperator”, sebuah gerakan persekutuan rohani orang-orang awam yang mengambil bagian integral dan aktif di dalam Keluarga Salesian. Orang-orang awam di sini bukan hanya yang kawin dan berkeluarga, tetapi juga yang lajang.
Persekutuan ini tidak dalam posisi sebagai “ordo ketiga” yang lazimnya dikenal di dalam beberapa ordo atau kongregasi religius. SK bukan sebuah kongregasi atau ordo. Supaya menjadi anggota yang resmi, seseorang atau pasangan suami isteri diberikan pembinaan menurut kurikulum yang ada dan mengucapkan janji untuk menjadi anggota dan bagian dari Keluarga Salesian.
SK lahir atau dibentuk langsung dari tangan Pastor Yohanes Bosco pada tahun 1876, ketika Serikat SDB baru saja diakui resmi oleh Takhta Suci dan Serikat Suster-Suster Salesian mulai berkembang dan maju. Sejak semula Don Bosco ingin membentuk sebuah Keluarga besar dengan banyak anggota. Ada anggota yang hidup terikat dengan aturan kebiaraan, ada juga yang “hidup di dalam dunia” dengan wajah Salesian, sehingga terbentuklah Salesian Kooperator ini.
Di kemudian hari, setelah Don Bosco wafat pada tahun 1888, lahir dan bertambahnya banyak anggota lain yang didirikan oleh para Salesian. Saat ini di Indonesia sudah ada kelompok pasutri dan single yang menjadi anggota SK. Usianya sudah hampir 10 tahun. Awal dibentuknya di Jakarta, dan perlahan akan menyebar di wilayah lain di Indonesia.
Pertengahan tahun ini (2019) dipastikan akan bertambah lagi calon-calon baru, yang diperkirakan berjumlah antara 30-40 orang. Menurut Delegatus SDB Indonesia untuk Salesian Kooperator, Pastor Noel Villafuerte SDB, para calon ini akan menjalankan tahap pembinaan pertama mereka yang disebut “aspiran”.
Sebagian di antaranya adalah pasutri muda, kurang dari 10 tahun menikah. Menurut rencana, pada hari Sabtu (17 Agustus 2019) para aspiran akan bertemu di Wisma Salesian Don Bosco, Jakarta Utara, untuk pembukaan pembinaan mereka.
Proses rekrutmen para calon terjadi sangat natural. Ada yang sudah sekian lama mengenal para Salesian, lalu memutuskan untuk ikut bergabung di dalam SK. Ada banyak yang diperkenalkan oleh para anggota yang sudah mengikatkan diri lebih dahulu, entah oleh cerita pengalaman entah oleh kesaksian hidupnya, sehingga para calon tertarik dan ingin bergabung.
Ketika Anda memiliki niat dan komitmen dalam hidup untuk melayani orang-orang muda, terutama yang miskin baik jasmani maupun rohani, Anda mungkin sedang dibimbing oleh Santo Yohanes Bosco untuk bergabung dengan Keluarga Salesian. Datang dan bergabung dengan SK.