(SDB-INA, Roma) – Serikat Suster-Suster Salesian yang memiliki nama resmi Puteri-Puteri Maria Penolong Umat Kristiani (FMA) didirikan pada tahun 1872. Pastor Yohanes Bosco yang pada waktu itu berusia 56 tahun mendirikan Serikat ini, bersama dengan Suster “Muder” Maria Domenica Mazzarello. Suster ini kemudian menjadi pimpinan umum pertama serikat FMA.
Pada tahun 2022 nanti, serikat FMA akan berusia 150 tahun. Tentu saja perayaan bersejarah dan penuh rahmat ini perlu dipersiapkan. Maka pada hari Senin (05/08/2019), dari Roma Pemimpin Umum FMA, Sr. Yvonne Reungoat FMA, mengumumkan persiapannya selama tiga tahun ke depan.
Pengumuman ini ditandai dengan perayaan di seluruh dunia FMA, di mana setiap provinsi dan komunitas seperti biasanya merayakan sebagai hari jadi tarekat dan juga sebagai pembukaan perayaan menuju ke tahun 2022. Tarekat wanita yang termasuk terbesar di dalam Gereja ini menandai tanggal 5 Agusuts sebagai hari untuk kenangan dan memandang masa depan penuh dengan harapan.
Tanggal 5 Agustus adalah hari pendirian Kongregasi, dan Madre Reungoat mengatakan melalui surat yang ditulisnya kepada segenap anggota tarekat:
Ini adalah sebuah kesempatan istimewa untuk membaharui keyakinan kita bahwa Bunda Maria sungguh berjalan bersama kita, yang mendukung dan menemani kita, melindungan dan memeluk kita (Christus vivit, n. 45)
Para Suster FMA – Salesian sudah berada di Indonesia sejak tahun 1996. Saat ini mereka berkarya di dua Keuskupan, yaitu Keuskupan Agung Jakarta dan Keuskupan Weetebula, Sumba, NTT. Mereka sudah memiliki panggilan dari Indonesia, antara lain ada 5 suster berkaul kekal dan ada beberapa suster yunior. Bagi para gadis Indonesia yang ingin bergabung ke dalam Kongregasi ini, para Suster FMA akan sangat gembira menyambutnya.