SDB-INA, Weepengali, Sumba(07/08/2019) – Sekitar seminggu lalu Kongregasi SDB di Indonesia merayakan kaul pertama 6 novisnya, yang kini sudah menjadi para frater dan bruder SDB yunior. Sekitar satu minggu dari sekarang, Kongregasi ini juga akan menyaksikan dua puteranya, diakon, akan ditahbiskan menjadi imam.
Mengikuti berita-berita yang dibagikan media ini tentang kaul pertama dan tahbisan imam pada tanggal 15 Agustus nanti, ada beberapa pembaca mengajukan sejumlah pertanyaan untuk mendapatkan informasi mengenai Kongregasi SDB di dunia umumnya dan di Indonesia khususnya. Salah satu pertanyaan yang menarik dan penting ialah: di mana tempatnya dimulai tahap panggilan SDB, khususnya di Indonesia?
Pertanyaan ini seperti ingin menemukan “pintu masuk” ke dalam Kongregasi Salesian Don Bosco. Misalnya, ketika seseorang remaja laki-laki atau pemuda mengenal SDB melalu media online, mengadakan korespondensi, selanjutnya ingin memulai tahap awal jalan panggilan SDB, ia tentu saja menemukan pintu itu lebih dahulu. Di situ adalah awal perjalanan pembinaan ke dalam Kongregasi SDB.
Rektor Komunitas SDB Sumba di NTT, Pastor Adie Prinanto SDB merasa paling depan untuk menjawab pertanyaan ini. Beliau menjawab dengan singkat dan jelas, bahwa pintu masuk ke Kongregasi SDB di Indonesia adalah di Sumba. Di komunitas ini terdapat tahap-tahap persiapan para calon yang disebut aspiran dan postulan.
Mereka yang masuk menjadi aspiran adalah yang baru pertama kali mengalami suasana dan kehidupan sebuah komunitas SDB. Mereka perlu mengenal secara dekat dan langsung supaya memantapkan pilihannya, apakah melangkah terus di dalam Kongregasi ini atau karena tidak cocok dan harus memilih mundur
Mereka yang menjadi postulan, atau lazimnya dalam istilah Salesian “pre novis”, adalah yang telah selesai masa aspiran umumnya 1 tahun dan diterima untuk melanjutkan panggilan Salesian-nya. Mereka wajib menjalankan pembinaan ini selama satu tahun, dan jika diterima maka akan menjalankan pembinaan novisiat.
Pastor Adie mengabarkan bahwa untuk saat ini, ada dua pre novis atau postulan dan tiga aspiran. Kedua pre novis itu ialah: Arnoldus Yanuar Bate Gope (dari Surabaya) dan Simplisius Kora (dari Lembata, NTT). Ketiga aspiran ialah: Anselianus Agung Sife (dari Penfui – Kupang), Ambrosius Otu (dari Timor Tengah Selatan), dan Fabianus Karo (dari Ende, Flores). Pada tanggal 1 Agustus 2019, para aspiran memulai belajar mereka.
Beliau dan komunitasnya berbagi informasi ini sekaligus dengan sedikit foto para calon. Jumlah mereka yang tidak banyak ini menjadi sapaan dan pengumuman kepada khalayak, khususnya orang-orang muda laki-laki, supaya membuat pilihan dan bergabung dengan ke-3 aspiran tersebut. Jika calon semakin bertambah, datang dari berbagai pelosok Indonesia, kali depan foto-foto mereka akan semakin banyak dan semakin seru.