Bacaan-bacaan dan renungan Sabda Tuhan hari Minggu Biasa ke-27, 6 Oktober 2019. Habakuk 1, 2-3. 2, 2-4; 2 Timotius 1, 6-8. 13-14; Lukas 17, 5-10. Suara: frater Noel sdb (bac 1), frater Marsel sdb (bac 2), dan pastor Peter sdb (Injil dan renungan)
Tema renungan kita pada hari Minggu biasa ke-27 ini ialah: Merawat Iman. Saat-saat hingga dalam bulan Oktober ini, musim kemarau sangat terasa panjang, panas dan kering. Banyak kekuatiran menghantui masyarakat, seperti air menjadi kering dan kesempatan untuk menanam sangatlah sedikit. Dan kekuatiran yang lebih besar ialah kelaparan, kemudian kemiskinan menjadi ancaman yang menakutkan. Maka dari semua sektor kehidupan kita, ajakan dan nasihat untuk memelihara kehidupan baik di antara sesama manusia maupun lingkungan hidup, mesti kita ikuti dan giatkan secara bersama-sama.
Memelihara adalah tindakan mempertahankan dan meningkatkan sebuah proses keberadaan atau kehidupan. Tujuannya ialah supaya proses itu tidak berhenti atau punah, tetapi tetap ada dan terus bertumbuh. Pemeliharaan dalam aspek rohani juga sama pentingnya dengan pemeliharaan kehidupan jasmani. Semua pemeliharaan rohani dapat kita sebut dengan nama “memelihara iman”. Dengan adanya pemeliharaan iman, maka kita mengalami suatu relasi dengan Tuhan yang tetap segar, bertahan dan menjadi kekuatan untuk keselamatan kita.
Sama seperti kemarau panjang yang mengakibatkan kehidupan tidak bergairah dan mengering, saat-saat kesulitan di dalam dunia ini juga menyebabkan kelemahan dan kekeringan iman kita. Ancaman terhadap iman kita datang dari berbagai macam penjuru dan dalam aneka bentuknya. Maka upaya dan semangat untuk memelihara iman sangat dituntut dari pihak kita. Bacaan-bacaan hari ini mengusulkan sebuah cara untuk memelihara iman kita.
Cara yang sering kita lakukan dan hendaknya menjadi bagian menyatu dengan hidup kita ialah hidup di dalam kebenaran. Meskipun kesulitan, tantangan, ancaman dan penderitaan silih berganti, pijakan dan pegangan kita ialah kebenaran dari Tuhan. Kita percaya akan kebenaran itu. Semua kebajikan dan perintah Tuhan yang kita jalankan atau hayati ialah bukti kebenaran tersebut. Secara khusus, kebajikan cinta kasih merupakan inti kehidupan sebagai pengikut Kristus. Para rasul meminta Yesus untuk menambahkan imannya yang masih rapuh, dan Tuhan memberikan mereka caranya, yaitu cinta kasih.
Di dalam cinta kasih, kita dapat memberikan yang terbaik dari diri kita kepada Tuhan dan sesama. Kita tidak sekedar memberikan apa adanya atau yang biasa-biasa, tetapi yang spesial dan luar biasa. Jadi kita tidak menuntut Tuhan yang berbuat luar biasa kepada kita, namun sebaliknya kita-lah yang mesti mengasihi secara hebat dan luar biasa. Karena Tuhan telah berbuat sangat luar biasa kepada kita dan akan tetap demikian sampai akhir hidup kita. Maka nasihat Santo Paulus kepada kita ialah: janganlah malu bersaksi tentang Tuhan kita, yaitu bahwa Ia selalu membuat hidup kita indah dan terberkati.
Marilah kita berdoa. Dalam nama … Ya Tuhan, semoga perayaan hari Minggu ini membuat kami semakin kuat dalam beriman. Kemuliaan… Dalam nama…