Renungan hari Selasa, 19 November 2024.
Teman-teman muda yang terkasih,
Kisah Zakeus (Lukas, 19: 1-10) adalah salah satu cerita pertobatan yang sangat terkenal di dalam kitab suci. Sebuah episode yang penuh haru karena seorang “sampah masyarakat” disapa secara pribadi oleh Tuhan. Banyak hal bisa direnungkan dari kisah ini, mulai dari usaha tak kenal malu Zakeus, penghakiman masyarakat atas statusnya, hingga perjumpaan yang membalikkan seluruh kisah hidup pendosa ini. Entah dari sudut pandang apapun, pesan yang jelas adalah bahwa Tuhan selalu memberikan kesempatan dan menyambut mereka yang ingin bertobat.
Kisah Zakeus adalah kisah kita juga, entah sebagai pendosa yang merasa terasing dan tidak layak hidup, atau sebagai orang yang merasa suci dan meganggap orang lain harus dihukum berat. Jika kita merasa sebagai pendosa, kisah ini adalah sebuah pesan jelas bahwa “selalu ada jalan pulang” selama kita masih hidup–selalu ada kesempatan kedua. Tidak pernah ada perjuangan yan sia-sia, asalkan kita tidak menyerah,
karena Tuhan tidak pernah menyerah dengan kita. Cintanya selalu mengharapkan kita pulang pada-Nya.
Jika kita berada di sisi berlawanan dengan Zakeus, yang mengharapkan setiap orang berdosa binasa, kisah ini adalah ajakan bagi kita untuk selalu melihat dengan mata Tuhan Yesus. Mata yang penuh kedamaian dan cinta yang tulus, yang menghargai setiap niat baik dan mengapresiasi setiap usaha tobat sesama.
Melihat dengan mata Tuhan Yesus berarti selalu melihat kemungkinan di setiap kesulitan dan jalan keluar di setiap masalah.
Alih-alih mencari pembenaran dengan menceritakan kejelekan orang lain, melihat dengan mata Tuhan Yesus berarti selalu fokus pada improvement dan usaha-usaha kecil sesama yang mau bertobat.
Dalam hidupnya, Don Bosco bertemu dan membimbing anak muda dengan berbagai karakter, mulai dari orang suci (St. Dominikus Savio) hingga berandalan paling ganas (Mikael Magone). Don Bosco berpapasan dengan Magone yang sedang tawuran di salah satu perjalanannya, dan ia segera sadar bahwa anak tersebut bisa menjadi bantuan yang sangat baik di asramanya jika energinya diarahkan dengan benar. Pada akhirnya Don Bosco terbukti benar. Berkat bimbingannya, Magone bertobat dan menjadi teladan utama di oratory Don Bosco. Seperti Tuhan Yesus dan Don Bosco, mari terus berusaha melihat kebaikan dalam diri sesama. Tuhan memberkati.
By: Diakon Franko, SDB