Bacaan-bacaan dan renungan Sabda Tuhan hari Minggu Biasa ke-21; 26 Agustus 2018. Yosua 24,1-2a.15-17.18b; Efesus 5,21-32; Yohanes 6,60-69. Suara: Peter sdb
Renungan kita pada hari Minggu Biasa ke-21 ini ialah: Keputusan Terbesar. Ada banyak keputusan besar di dalam hidup ini. Seorang pemuda setelah lulus SMA, memutuskan dari dua pilihan, apakah memilih langsung bekerja atau kuliah. Dua pilihan ini di kemudian hari akan mengubah keadaan hidupnya, maka ia harus membuat keputusan besar untuk memilih salah satunya. Pilihan untuk menentukan profesi apapun dalam hidup, termasuk panggilan hidup imamat atau membiara, semuanya memerlukan keputusan besar.
Selain yang berkaitan dengan profesi, pilihan tentang berpindah profesi, tempat tinggal, membeli sesuatu yang mahal harganya, menutup sebuah kontrak kerja, dan mengubah suatu pola hidup, juga dipandang sebagai keputusan-keputusan yang besar. Ini tidak sebanding dengan keputusan-keputusan kecil seperti ingin mengisi akhir pekan dengan memancing atau bersantai-santai di kebun, atau mengubah menu makan malam menjadi vegetarian daripada biasanya. Katika baik keputusan besar maun keputusan kecil dihadapkan kepada suatu keputusan terbesar, mereka tidak berdaya sehingga harus tunduk kepadanyaKeputusan terbesar bagi setiap orang hanya ada satu. Urusan keputusan besar adalah menyangkut suatu panggilan dasar yang menargetkan nasib hidup setelah kematian. Konteks operasional keputusan terbesar ini adalah sebuah pilihan tertinggi yang berorientasi kepada Tuhan, yang menentukan dan menggerakkan semua keputusan yang dibuat di dunia ini. Baik bacaan pertama maupun Injil menggambarkan bagaimana pilihan untuk berpihak kepada Tuhan merupakan suatu keputusan terbesar, dan memang tidak ada tandingan yang lain. Tidak memutuskan ini berarti tidak memilih Tuhan. Sehingga keputusan tidak memilih Tuhan juga terhitung sebagai suatu keputusan terbesar.
Umat Israel membuat keputusan terbesarnya untuk beribadat dan taat kepada Allah seperti yang dibuat oleh Yosua dan keluarganya. Petrus mewakili teman-temannya dalam membuat keputusan terbesar, yaitu memilih mengikuti Kritstus karena mereka sadari bahwa tidak ada jalan yang lain selain Jalan Allah di dalam Yesus dari Nasareth. Pilihan terbesar kita ialah memilih Tuhan Yesus Kristus, dan wujud konkret pilihan ini adalah keanggotaan kita di dalam Gereja, yang menurut Santo Paulus dalam suratnya kepada jemaat di Efesus, dengan hubungan yang tak terpisahkan antara Kristus sebagai kepala dan kita umat-Nya sebagai tubuh.
Saat ini, seperti apa dan bagaimana hidupnya Anda dan saya di dalam Gereja, keputusan besar untuk memilih Yesus telah membuat semuanya seperti ini. Yang penting kita selalu mengusahakan supaya baik keputusan besar maupun kecil yang kita buat tidak boleh bertentangan dengan keputusan terbesar kita.
Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa… Ya Tuhan Yesus, semoga kami tetap setia dan teguh dan beriman kepada-Mu. Salam Maria… Dalam nama Bapa…