Tigaraksa, Banten (1 Agustus 2019) – Kalimat judul ini diambil dari kitab nabi Yesaya (1 Sam 3, 10), yang penuh makna bagi 6 anggota baru Serikat Salesian Don Bosco (SDB) Provinsi Indonesia. Pada hari ini, Kamis (1 Agustus 2019) di dalam Misa kudus jam 10:00 WIB di kapel novisiat Tigaraksa, Tangerang, mereka mengirarkan kaul pertamanya.
Frater Stefanus Belido Maing SDB dari Pulau Lembata – NTT, mewakili teman-teman profesan baru, memberikan kata sambutan di bagian penutup Misa. Ia antara lain bercerita tentang diskusi di antara mereka untuk mendapatkan satu motto bagi mereka ber-enam. Ada banyak pilihan. Akhirnya mereka sampai pada kesepakatan untuk memilih jawaban orang muda Samuel terhadap Tuhan yang datang dan memanggil dirinya.
Di dalam pengalaman pribadi mendengar dan berbicara dengan Tuhan itu Samuel, setelah dibimbing oleh gurunya imam Eli, berkata:
“Berbicaralah, sebab hamba-Mu ini mendengar”.
Ke-enam Salesian baru tersebut sangat menyadari bahwa langkah-langkah pertama setelah kaul pertamanya adalah perjuangan dan bersiap untuk menderita. Mereka ingin selalu mengandalkan kuasa dan penyelenggarakan Tuhan. Mereka ingin selalu berserah kepada kehendak-Nya. Maka mereka berusaha untuk selalu mendengar yang dikehendaki Tuhan bagi dirinya, khususnya melalui Kongregasi Salesian Don Bosco.
Frater Stef menyebutkan diri mereka ber-enam adalah “laskar” baru untuk menambah jumlah imam, bruder dan frater Salesian di Indonesia. Sebagai laskar, seperti yang diafirmasi oleh Pastor Lino Belo SDB yang memimpin Misa kudus itu, resikonya adalah berjuang dan bertempur. Berarti bahwa hidup membiara sebagai bruder, frater dan pastor Salesian tidak untuk kenyamanan, kesenangan dan kegampangan. Mereka harus hidup dalam perjuangan, pengorbanan, bahkan penderitaan.
Misa kudus itu dihadiri oleh sebagian besar orang tua dan keluarga para profesan, sebagiannya datang dari Pulau Lembata, Flores dan Timor. Keluarga Salesian dengan para anggotanya juga ikut hadir untuk memberikan dukungannya kepada ke-enam Salesian baru tersebut.