[fusion_text]
PAUS dan SALESIAN DON BOSCO
Salah satu ciri khas gaya hidup Don Bosco adalah devosi kepada Bunda Maria dan Bapa Paus.
Setelah Sakramen Ekaristi dan bunda Maria, Paus sebagai penerus St.Petrus adalah curahan dari cintanya yang sangat kuat. Bukanlah hal yang mudah bagi Don Bosco untuk mendukung Tahta Suci. Paus Pius IX hidup dalam masa-masa sulit gereja, dan Don Bosco ikut mempertahankan kekuasaan, hak-hak dan kewibawaannya. Para musuh Gereja tahu hal ini dan tak segan-segan menggambarkan Don Bosco sebagai “Garibaldinya Vatican”.
Bagi Don Bosco, salah satu alasan untuk mendirikan Serikat Salesian adalah untuk mendukung kewibawaan Paus. Menjelang kematiannya, Don Bosco berbisik kepada salah seorang muridnya, yaitu Mgr. Cagliero, katanya
“Katakan kepada Bapak Suci, bahwa Salesian akan selalu mendukung kewibawaan Paus dimana pun mereka berada dan dimanapun mereka bekerja.”
PAUS PIUS IX
Paus Pius IX lahir pada tanggal 13 Mei 1792
Ia terpilih sebagai Paus pada tanggal 16 Juni 1846 dan meninggal pada tanggal 7 Februari 1878.
Selama masa kepausannya, ia menetapkan dogma “Maria Dikandung Tanpa Noda” pada tanggal 8 December 1854. Ia juga menyelenggarakan Konsili Vatikan Pertama pada tahun 1869 yang menghasilkan ajaran Infalibilitas Kepausan (Paus tidak dapat keliru dalam bidang imam). Ia dibeatifikasi oleh Paus Yohanes Paulus II pada tanggal 3 September 2000.
Audiensi pertama Don Bosco kepada Paus Pius IX terjadi pada tanggal 7 Maret 1854. Pertemuan-pertemuan selanjutnya membuat Don Bosco yakin bahwa sahabat terbaiknya adalah Paus Pius IX. Dan Paus pun menyadari bahwa Don bosco adalah orang yang penuh keajaiban.
Pada tahun 1858, Paus berkata kepada Don Bosco di Roma, ia berkata
“Nanti setelah pastor kembali ke Turin, tulislah semua mimpi dan semua hal yang Pastor ceritakan kepadaku selama ini tanpa terkecuali. Simpan itu semua sebagai warisan untuk Serikat dan anak-anak Pastor”.
Pada tahun 1867, Paus berkata lagi kepada Don Bosco untuk hal yang sama, katanya,
“Aku sekarang bukan lagi menasehati atau meminta, tetapi memerintahkan Pastor untuk melaksanakannya!! Hal ini harus diprioritaskan dari hal apapun juga. Lakukan hal ini segera!! Pastor sekarang belum menyadari, betapa bergunanya hal ini bagi anak-anak Pastor nanti”.
Lalu Don Bosco pun menulis sendiri konsep pertama Kongregasi Salesian pada bulan Desember 1859 dan Paus sendiri yang memeriksa konsep tersebut. Ketika Paus mengembalikan konsep itu, ia berkata kepada Don Bosco, katanya
“Aku percaya, kongregasi Pastor akan berguna bagi kaum muda”.
Ketika Konstitusi Serikat Salesian akhirnya disetujui oleh Roma pada tahun 1869, Don Bosco datang menemui Paus untuk mengucapkan terima kasih.
Paus berkata kepada Don Bosco, katanya
“Pastor, jika engkau ingin minta sesuatu dari saya, mintalah sekarang juga. Sebab saya sudah tua dan bisa meninggal dunia setiap saat. Siapa tahu Paus penggantiku nanti tidak memenuhi permintaan Pastor!”. Lalu Don bosco berkata,
“Bapa Suci, tuhan masih mempunyai banyak pekerjaan besar yang dititipkan kepada Bapa Suci untuk Gereja.
“Jangan bicara begitu. Tinggal satu setengah tahun lagi aku akan menyamai masa jabatan Santo Petrus. Tidak ada Paus yang masa jabatannya lebih lama dari santo Petrus”.
“Aku yakin, Bapa Suci bukan saja mencapai masa jabatan yang sama dengan Santo Petrus, melainkan akan lebih lama, jauh lebih lama….”
Ketika Don Bosco beraudiensi kepada Bapa Suci, pada tanggal 22 Februari 1875, ia meminta seorang Kardinal untuk menjadi pelindung dalam Serikat Salesian. Paus Pius IX menjawab,
“Selama saya masih hidup, bukan Kardinal, tapi saya sendiri yang akan menjadi pelindung Serikat Salesian!”.
Pada tahun 1878, Paus Pius IX meniggal dan sembilan tahun setelah ‘ramalan’ Don Bosco. Dengan demikian ia menjadi Paus yang paling lama masa kepausannya, yakni 32 tahun!
My trust in God flows out of the experience of his loving me, day in and day out, whether the day is stormy or fair, whether I’m sick or in good health, whether I’m in a state of grace or disgrace. He comes to me where I live and loves me as I am.
PAUS LEO XIII
Paus Leo XIII lahir pada tanggal 2 Maret 1810. Ia menjadi Paus sejak 20 Februari 1878 hingga wafatnya pada tanggal 20 Juli 1903 dalam usia 93 tahun.
Paus Leo XIII adalah Paus yang usia-nya paling tua dan paling lama ketiga, selama 25 tahun memgang tahta kepausan setelah Paus Pius IX, yang selama 32 tahun dan Paus Yohanes Paulus II selama 27 tahun.
Ia pun menjadi Paus terakhir dalam kehidupan don Bosco. Namun demikian, setelah Don bosco meninggal, Para Paus berikutnya tetap mencintai Don Bosco.
Beberapa hari sebelum diadakan Konklaf (Pemilihan Paus Pengganti) setelah Paus Pius IX meninggal, Don Bosco bertemu dengan Kardinal Pecci. Don bosco mencium tangannya dan berkata:
“saya berharap dapat segera mencium kaki Eminence”. (eminance adalah sebutan kehormatan bagi Kardinal, dan mencium kaki adalah tanda memberi penghormatan kepada Paus)
“Aku melarangmu untuk berdoa seperti itu.”
“Bapa tidak dapt melarang saya untuk meminta kepada Tuhan apa yang saya suka”.
“Siapa kamu berani berbicara seperti itu kepada saya”.
“Saya Don Bosco”.
Seperti yang telah dinubuatkan oleh Don Bosco, Kardinal Pecci terpilih sebagai Bapa Suci menggantikan Paus Pius IX. Ia memilih nama Leo XIII
Pada tanggal 5 April 1880, Paus meminta bantuan Don Bosco untuk meneruskan pembangunan Basilika Hati Kudus di Roma yang terhenti karena kekurangan dana. Don Bosco lalu mencari dana di Perancis dan Spanyol. Sambutan umat di kedua negara itu sangat luar biasa. Umat sperti menyambut kedatangan Paus, padahal Don Bosco hanya seorang Pastor biasa. Akhirnya, Basilika Hati Kudus di Roma dapat diresmikan pada tanggal 14 Mei 1887.
Lalu pada tanggal 16 oktober 1881, beberapa orang salesian muda beraudiensi kepada Bapa Suci. Mendengar kata ‘Salesian’, Paus Leo XIII langsung berdiri dan berkata,
“Salesian…!!! Bagaimana kabarnya Don Bosco??”
“Ia baik Bapa Suci. Ia kirim salam dan minta berkat”
“Aku memberkatinya dengan sepenuh hati. Dimana Don Bosco sekarang??”
“Ia sedang di Perancis untuk menggalng dana”.
“Oh ya.. Don Bosco orang kudus!!”
Lalu Kardinal Bilio yang sedang berdiri di samping para Salesian berkata,
“Kalian dengar itu?? Don Bosco adalah orang kudus!! Paus yang berkata demikian dan Paus tidak pernah keliru. Jadi, Don Bosco adalah orang kudus. Tidak ada orang yang dikanonisasiketika masih hidup, namun Don Bosco sudah menjadi kudus. Ceritakan ini kepada Don Bosco!!”
Lalu Paus Leo XIII berkata kembali sambil tersenyum:
“Ya, itu betul sekali. Don Bosco adalah orang kudus!!”
Dalam sebuah audiensi dengan Paus Leo XIII pada tahun 1884, Don Bosco menjelaskan tentang maksudnya mendirikan Salesian Koperator. Bapa Suci bereaksi dengan antusias:
“Aku adalah Salesian Koperator yang pertama, dan aku pun seorang operator. Aku ingin bekerja untuk Salesian”.
Akhirnya Paus berkata:
“Don Bosco, I Love You, Yes, I Love You, I Love You..!!”
My trust in God flows out of the experience of his loving me, day in and day out, whether the day is stormy or fair, whether I’m sick or in good health, whether I’m in a state of grace or disgrace. He comes to me where I live and loves me as I am.
PAUS PIUS X
Lahir pada tanggal 2 Juni 1835. Ia diangkat sebagai Paus pada tanggal 4 Agustus 1903 dan meninggal pada tanggal 20 Agustus 1914.
Pada tanggal 15 Agustus 1875, ketika ia masih menjadi pastor muda dengan nama Yosep Melchior Sarto, ia pernah bertemu dengan don Bosco di Turin.
Paus Pius X sangat mendukung kelompok Salesian Koperator dan ia menjadi Salesian Koperator pertama yang dinyatakan santo.
Ketika ia masih menjadi Kardinal pada tahun 1896, ia pernah menyurati Don Rua untuk menerbitkan riwayat hidup Don Bosco secepatnya. Lalu dua tahun kemudian, volume pertama buku Memorie Biografiche di Don Giovanni Bosco terbit. Dalam tahun-tahun berikutnya, delapan belas volume terbit. Volume XIV terbit pada bulan Januari 1939 dan buku Index untuk 19 volume tersebut diterbitkan pada tahun 1948.
Pada tanggal 23 Juli 1907, ia menyatakan Don Bosco sebagai “Yang Berbahagia” (Venerable). Pada tanggal 10 Februari 1914, ia pun memberi persetujuan proses beatifikasi Dominikus Savio.
PAUS BENEDIKTUS XV
Paus Benediktus XV lahir pada tanggal 21 November 1854. Ia diangkat sebagai Paus pada tanggal 3 September 1914 dan wafat pada tanggal 22 Januari 1922.
Dalam masa Perang Dunia I, pada tanggal 6 Desember 1915, ia melantik Uskup Yohanes cagliero SDB sebagai Kardinal Salesian pertama.
Yohanes Cagliero (1838 – 1926) adalah salah satu dari 10 misionaris Salesian pertama yang pergi ke Amerika Selatan pada tahun 1875 dan mendirikan lima rumah Komunitas salesian di Uruguay dan argentina.
Kardinal Yohanes Cagliero SDB termasuk dalam Panitia Konklaf pada tahun 1922 yang akhirnya memilih Paus Pius XI
PAUS PIUS XI
Paus Pius XI lahir pada tanggal 31 Mei 1857. Masa kepausannya berlangsung sejak tanggal 6 Februari 1922 hingga wafatnya pada tanggal 10 Februari 1939.
Dalam masa kepausannya, ia menandatangani Perjanjian Lateran pada tanggal 07 Juni 1929, yang menetapkan Vatican sebagai Negara yang berdaulat sendiri.
Pada bulan Oktober tahun 1883, sebagai pastor muda dengan nama Pastor Achille ratti, ia mengunjungi Don Bosco dan tinggal selama dua hari di Oratorinya. Begitu berkesannya kenjungan itu, sehingga selalu menjadi bahan pembicaraannya dimana saja.
Paus Pius XI pada tahun 1929 mengumumkan Don Bosco sebagai Beato. Menurut Paus, setiap peristiwa dalam kehidupan Don Bosco adalah keajaiban. Lima tahun kemudian, pada Hari raya Paskah, tanggal 1 april 1934, ia menyatakan Don bosco sebagai santo Orang Kudus.
Pada tanggal 9 Juli 1933, ia mengangkat Dominikus Savio sebagai “Yang Berbahagia” (Venerable). Tiga tahun kemudian, pada tanggal 9 Mei 1936, paus menyatakan Maria Mazzarello sebagai “Yang BErbahagia” (Venerable) dan pada tanggal 20 November 1938, Paus mengangkat Maria Mazzarello sebagai Beata. Tak heran bila ia disebut sebagai “Paus-nya Don Bosco”.
PAUS PIUS XII
Paus Pius XII lahir pada tanggal 2 Maret 1876. Ia dipilih sebagai Paus pada tanggal 2 Maret 1939 dan meninggal pada tanggal 9 Oktober 1958.
Pada tanggal 1 November 1950, ia menyatakan Dogma “Maria Diangkat ke Surga”. Ia juga yang menetapkan aturan puasa satu jam sebelum komuni.
Sebelum diangkat menjadi Paus, ia adalah Kardinal pelindung Serikat Salesian untuk kurun waktu 1935 hingga 1939.
Dalam masa kepausannya, ia mengkanonisasi St.Maria Mazzarello pada tanggal 24 Juni 1951 dan St. Dominikus Savio pada tanggal 12 Juni 1954. Ia pun memberi gelar kepada don Bosco sebagai pelindung Editor Katolik pada tanggal 24 Mei 1946.
Ia juga menyetujui dimulainya proses beatifikasi Michael Rua pada tanggal 26 Juni 1953 dan Zeffirino Namuncurá pada tanggal 10 Desember 1956.
PAUS YOHANES XXIII
Paus Yohanes XXIII lahir pada tanggal 25 November 1881. Ia terpilih sebagai Paus pada tanggal 28 Oktober 1958 pada usia 77 tahun. Meskipun sudah berusia lanjut, kepemimpinan Paus Yohanes XXIII banyak mengejutkan Gereja Katolik.
Paus menyelenggarakan Konsili Vatikan II yang menghasilkan reformasi doktrin-doktrin gereja Katolik dan ditingkatkannya rekonsiliasi antar umat beragama. Suatu hal yang pada waktu itu tidak terbayangkan muncul dari kekuasaan tertinggi Tahta Suci. Ia meninggal pada tanggal 3 Juni 1963. Ia dibeatifikasi pada tanggal 3 September 2000 bersama dengan Paus Pius IX. Hari pestanya adalah pada tanggal 11 Oktober. Pada tanggal itu dipilih untuk menghormatinya yang membuka Konsili Vatikan II.
Menurut penuturannya, ketika masih remaja ia sering membaca “Bacaan Katolik”, yaitu buletin yang diterbitkan oleh Don Bosco. Ia juga menceritakan bahwa ia mengetahui kematian Don Bosco dari Salesian Bulletin yang selalu dikirim kerumahnya. Ia pun ingat bahwa ia memasang gambar “Maria Penolong Umat Kristiani” di dinding kamar tidurnya yang ia dapatkan dari salesian bulletin.
PAUS PAULUS VI
Paus Paulus VI lahir pada tanggal 25 September 1897. Sebagai Pastor dan Uskup MIlan, ia pecinta dan pendukung karya-karya Salesian yang ditujukan bagi kaum muda yang miskin.
Ia diangkat sebagai Paus pada tanggal 21 Juni 1963 dan melanjutkan sidang Konsili Vatikan II yang dibuka oleh Paus Yohanes XXIII.
Paus Paulus VI adalah Paus pertama yang berkunjung ke Asia, yakni ke India, Filipina, dan Indonesia pada tahun 1970. Paus Paulus VI meninggal pada tanggal 6 Agustus 1978.
Pada tahun 1972, Paus Paulus VI membeatifikasi Michael Rua penerus kedua Don Bosco. Dalam sambutannya, ia mengatakan,
“Keluarga Salesian beruntung mempunyai Don Rua sebagai penerus “asli” Don Bosco. Ia mengubah mata air menjadi sebuah sungai” Memang demikian, dalam perjalanannya ke Eropa dan Timur Tengah , dalam sambutannya, Don Rua selalu berpedoman kepada pendiri Serikat Salesian:
“Don Bosco mengatakan… Don Bosco menginginkan… Don Bosco melakukan…”
Dan pada tahun 1976 ia mendeklarasikan Uskup Louis Versiglia dan Imam callistus Caravario sebagai martir.
PAUS YOHANES PAULUS II
Paus Yohanes Paulus II lahir pada tanggal 18 May 1920. Ia diangkat sebagai Paus pada tanggal 16 Oktober 1978 hingga wafatnya pada tanggal 2 April 2005 dalam usia 84 tahun.
Masa kepausannya selama 27 thaun membuatnya ia menjadi Paus yang terlama kedua setelah Paus Pius IX. Ia melakukan kunjungan ke 129 negara termasuk ke Indonesia pada tahun 1989. Setelah berkunjung ke Indonesia, ia berkata:
“Tidak ada negara yang begitu toleran seperti Indonesia di muka bumi ini”. Pada bulan Oktober 2002, Paus menambahkan Peristiwa Cahaya dalam Doa Rosario. Karismanya sangat menonjol.Selama masa kepausannya ia membeatifikasi sebanyak 1340 orang dan mengkanonisasi sebanyak 483 orang.
Dalam peringatan 100 tahun meninggalnya Don Bosco pada tahun 1988, ia berziarah khusus ke tempat-tempat kelahiran dan masa kecil Yohanes Bosco dengan mengunjungi Becci, Chieri, dan Valdocco.Paus berkata:
“Tahun-tahun yang paling menentukan jalan hidupku, aku lalui di Paroki Salesian, Paroki St.Stanislaus Kostka di Krakow, Polandia. Hidup saya bertumbuh dalam suasana Salesia… Sekarang disini, tempat dimana Salesian lahir, saya dapat mengenang pengalaman saya bertemu dengan para Salesian, dengan Don Bosco.”
Dalam ziarah tersebut, pada tanggal 3 September 1988, Paus Yohanes Paulus ke II membeatifikasi Laura Vicuna.[/fusion_text]