Kepada siapa?

Renungan hari Sabtu, 23 November 2024.

Kepada siapa kita bertanya ketika mengalami kebingungan akan hidup?
Bacaan Injil hari ini mengisahkan para Saduki yang bertanya kepada Tuhan Yesus tentang hidup setelah kematian, karena mereka tidak percaya adanya hidup setelah kematian. Tuhan Yesus menjawab pertanyaan mereka dengan kata-kata Musa dalam cerita semak bernyala, “Akulah Allah Abraham, Allah Isak, dan Allah Yakub.” Ia bukan Allah orang mati, melainkan Allah orang hidup, sebab dari persatuannya dengan Allah, semua orang akan hidup.

Tuhan Allah yang hidup!

Tuhan yang mendampingi dan menuntun kita, ia pula yang menjawab permohonan-permohonan kita. Allah yang hidup adalah tempat kita bersandar ketika persoalan nampaknya menemui jalan buntu. Di sisi lain kita tidak bisa menyangkal kenyataan bahwa akses kita terhadap informasi kini makin mudah. Dengan konektifitas yang semakin mudah, kita dituntut untuk mampu memilih hal mana yang harus diterima dan dikonsumsi. Bacaan Injil hari ini mengingatkan kita lagi bahwa Tuhan itu Allah yang hidup. Selalu menyapa kita lewat Kitab Suci, suasana hening, ataupun dalam pelayanan sederhana. Allah kita bukan Allah yang jauh.  Allah yang hadir melalui sesama (orang tua, keluarga dan orang lain), Allah hadir dalam ketenangan doa.

Allah hadir dalam tindakan kebaikan yang kita alami setiap hari. Allah yang hidup adalah Allah yang menyertai kita.

Karena Tuhan kita adalah Allah yang hidup, maka selalu mendekat pada Allah adalah keputusan yang bijaksana dan baik. Tidak seperti orang-orang Saduki yang mendekati Tuhan Yesus dengan niat jahat ingin menjebak dan mencobai. Mari berusaha mendekati Tuhan dengan hati bersih. Meminta Roh Kudus agar menerangi jiwa kita agar mampu memahami rahasia-rahasia iman yang tersembunyi bagi akal dan pengetahuan sains.

Don Bosco selalu mengajarkan anak-anaknya di oratori agar mengikuti misa harian sesering mungkin atau minimal berdoa selama 5 menit di depan tabernakel setelah makan siang. Mendekati Tuhan adalah hal yang sangat fundamental, sebab jika kita menjauhi Tuhan secara otomatis kita sedang mendekatkan diri pada sisi jahat. Pada akhirnya, praktek ini memberikan dampak positif bagi mereka yang tekun mendekatkan diri kepada Tuhan. Semoga pesan Injil hari ini dan teladan Don Bosco menumbuhkan semangat kita untuk terus bertumbuh dalam iman serta tidak sungkan-sungkan mendekati Tuhan dalam doa, dalam bacaan Alkitab, misa harian, dan dalam kunjungan ke sakramen maha kudus.

Tuhan memberkati.

 

By: Bruder Umbu, SDB

Please Share:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *