Berharap menjadi kaya

Bacaan-bacaan dan renungan Sabda Tuhan hari Minggu Biasa ke-18, 4 Agustus 2019. Pengkotbah 1, 2. 2, 21-23; Kolose 3, 1-5. 9-11; Lukas 12, 13-21. Suara: frater Noel sdb (bac 1), frater Ikky sdb (bac 2), diakon Igan sdb (Injil) dan pastor Peter sdb (renungan).

Tema renungan kita pada hari Minggu Biasa ke-18 ini ialah: Berharap Menjadi Kaya. Secara natural manusia di dunia cenderung menjadikan barang, sesama manusia, benda dan hal-hal non materi untuk menjadi miliknya. Kecenderungan untuk menjadi kaya bagi manusia merupakan hal biasa. Ini adalah sifat yang melekat pada pribadi manusia dan keluarga atau kelompok orang. Harapan menjadi kaya di dunia ini menjadi keinginan yang mendasar.

Satu keluarga mempunyai kebiasaan berdoa bersama sudah berjalan sejak lama, terutama pada malam hari sebelum atau sesudah makan. Setiap orang saling mengingatkan untuk kesempatan istimewa itu supaya semua dapat terlibat. Ketika satu atau dua anggota keluarga agak terlambat karena urusan pekerjaan di luar rumah, anggota yang lain rela menunggu. Bagi yang berada di luar daerah, berusaha berdoa sendiri, agar sama dengan yang ada di rumah. Intinya, setiap anggota keluarga menjadikan doa bersama itu sebagai sebuah quality time,kesempatan yang sangat berharga. Absen, berarti rugi bagi yang bersangkutan.

Dengan memanfaatkan sungguh-sungguh kesempatan istimewa tersebut, keluarga itu benar-benar menikmati yang namanya kekayaan yang dimiliki  baik sebagai pribadi maupun bersama dalam keluarga. Yang dimaksudkan kekayaan itu, paling kurang ada tiga unsur yang penting di sini. Pertama ialah rasa memiliki satu sama lain sebagai satu keluarga. Di sini ada keluarga atau home,  jadi tidak bergantung pada rumah, perlengkapan, uang dan barang-barang dunia ini. Setiap pribadi saling memperhatikan dan berhubungan supaya dapat dihindari seseorang yang tidak terhitung.

Kedua, rasa memiliki itu dipertahankan dengan ikatan kebutuhan yang mempersatukan sebagai keluarga. Belum tentu orang-orang punya rasa memiliki, menjadi sebuah kekuatan dan sangat bernilai, jika mereka tidak memperkuat persekutuan sebagai keluarga atau komunitas. Cara memperkuatkannya ialah dengan pertemuan atau perjumpaan yang rutin. Rasa cinta dan kebutuhan untuk melengkapi satu sama lain akan semakin kuat jika orang secara rutin bertemu dan berinteraksi.

Ketiga, sebuah kebersamaan itu adalah dalam dan bersama Tuhan. Doa bersama, pelayanan dan pengutamaan kemuliaan kerajaan Allah adalah gaya hidup para pengikut Kristus. Jika orang-orang Kristiani dan pengikut Kristus memilih hanya dua unsur pertama tadi dan tidak dilengkapi yang ketiga ini, mereka belum dapat dikatakan memiliki kekayaan yang sesungguhnya. Hendaknya kita berharap untuk terpenuhi kekayaan-kekayaan ini: rasa memiliki sebagai sesama, persekutuan sebagai anak-anak Allah, dan kemuliaan kerajaan Allah. Jangan membuat hidup menjadi sia-sia hanya karena ketiga hal ini tidak diindahkan.

Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa … Ya Allah, berkatilah kami agar perayaan hari Minggu ini menjadi kekuatan baru bagi kami. Salam Maria… Dalam nama … 

Please Share:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *