Salesian Don Bosco
Sejarah Salesian Don Bosco dapat ditelusuri dari sebuah Desa bernama Becchi yang terletak di Italia Utara.
Sejarah Salesian Don Bosco berawal dari mimpi aneh Yohanes Bosco ketika masih bocah berumur 9 tahun. Mimpi itu mulai dimengerti ketika Yohanes Bosco bertemu dengan seorang anak jalanan di sakristi sebuah gereja pada tanggal 8 Desember 1841. Gereja itu adalah Gereja St. Fransiskus di kota Turin. Anak jalanan itu bernama Bartolomeus Garelli, yang kepadanya Don Bosco mengajarkan doa-doa dan katekese dasar.
Dan semakin menjadi kenyataan ketika 17 anak muda yang dibimbingnya mengikatkan diri membentuk perkumpulan yang menamakan diri “Salesian” pada 26 Januari 1854. Itu yang menandakan berdirinya Kongregasi Santo Fransiskus dari Sales, mengingat Don Bosco sudah menekuni semangat Santo Fransiskus dari Sales sejak ia masih remaja.
Namun dibalik fakta sejarah tersebut terungkap keberadaan Salesian sebagai sebuah keluarga internasional yang telah mencapai 402.500 anggota yang mendedikasikan diri bagi orang muda. Ada empat kelompok pertama yang didirikan langsung oleh Don Bosco, yaitu SDB (Salesian Don Bosco), FMA (Putri-Putri Maria Penolong Umat Kristiani, Kooperator Salesian (awam) dan ADMA (Asosiasi para devosan Maria Penolong Umat Kristiani).
Menurut Konstitusi Serikat, para Salesian Don Bosco (SDB) adalah orang-orang Kristiani terbaptis yang membentuk komunitas, untuk hidup dalam ikatan Roh Kudus sehingga membentuk sebuah komunitas hidup bakti dalam menjalankan rencana apostolik pendiri, yaitu Don Bosco, sehingga mereka sungguh menjadi tanda dan pembawa kasih Allah kepada orang-orang muda, khususnya mereka yang miskin (K. Art. 2).
Dengan menjalankan perutusan tersebut, para Salesian memang menguduskan diri mereka sendiri. Dengan menjadi kudus, mereka diharapkan membawa orang lain juga menjadi kudus.