Renungan hari Kamis, 14 November 2024.
Teman-teman terkasih,
Bacaan-bacaan suci hari ini sangat menarik untuk disimak dan direnungkan. Dalam bacaan pertama, Santo Paulus mengirim surat kepada Filemon agar menerima Onesimus bukan lagi sebagai budak tetapi sebagai saudara terkasih. Onesimus, yang berarti “berguna” adalah seorang budak yang melarikan diri dari rumah tuannya yaitu Filemon yang tinggal di kota Kolose. Onesimus kemudian tertangkap dan dipenjarakan bersama-sama Paulus. Pada zaman tersebut, budak yang melarikan diri dari tuannya dianggap sebagai pelaku kriminal. Paulus menjadi bapak Rohani bagi Onesimus dan membantunya berubah menjadi pelayan Injil yang giat. sehingga ketika Onesimus keluar dari penjara, Paulus meminta kepada Filemon agar menjadikan Onesimus saudara terkasih.
Pada bacaan injil, orang farisi bertanya kepada Yesus, “Kapan Kerajaan Allah akan datang?” Yesus lalu menjawab, “Kerajaan Allah datang tanpa tanda-tanda lahiriah. Tidak dapat dikatakan, Lihat ia ada disini atau ada di sana, Kerajaan Allah ada di tengah-tengah mereka!” Tuhan Yesus mau menekankan bahwa kerajaan Allah atau pemerintahan Allah itu bukanlah sebuah pertunjukkan spektakuler atau kejadian hebat penuh kembang api yang masih harus dinanti entah sampai kapan. Tuhan Yesus menekankan bahwa kerajaan Allah itu berada tepat dijantung kehidupan setiap orang, bukan sesuatu yang jauh melainkan di dalam kepekaan hati setiap orang. Orang akan merasakan kerajaan Allah bahkan dalam kehidupan sehari-hari ketika ia dipenuhi sukacita yang tulus dan kerendahan hati dalam melayani. Kerajaan Allah bahkan dapat kita rasakan ketika kita dipenuhi rasa syukur waktu melihat kupu-kupu yang terbang, langit senja yang menawan, persahabatan yang tulus, ataupun orang-orang yang bercengkerama dengan penuh kebebasan.
Kerajaan Allah hadir ketika ada pengampunan dan rekonsiliasi.
Sebagaimana St. Paulus mendesak Filemon untuk mengampuni dan menerima Onesimus, mantan budaknya, untuk menjadi saudaranya. Ya, Kerajaan Allah ditemukan dalam tindakan kasih yang sederhana, tenang, dan rendah hati. Suatu ketika ada seorang imam Yesuit yang datang kepada Don Bosco untuk menanyakan rahasia kesuksesan metode pendidikannya. Instruksi Don Bosco sangat sederhana:
Cintai mereka dengan tulus, dan buatlah mereka menyadari bahwa mereka dicintai!
Jadi, hidup dalam kerajaan Allah sudah dimulai sejak sekarang, tidak perlu harus menanti hingga akhir zaman atau sebuah peristiwa megah. Ketika kita mengasihi orang dengan tulus dan mereka yang kita layani merasakan cinta dan penyertaan Tuhan dalam pelayanan kita, sesungguhnya kita sudah hidup dalam kerajaan Allah.
By: Fr. Varet, SDB