Paskah: Diubah Kristus, Ditemani Bunda Maria

Renungan Kaum Muda; hari Jumat, 9 Mei 2025

Satu saja yang perlu: agar orang muda tidak hanya tahu bahwa mereka dicintai, tetapi juga merasakannya!” (Santo Yohanes Bosco)

Sahabat muda yang terkasih…

Kisah pertobatan Saulus adalah salah satu narasi paling dramatis dalam Kisah Para Rasul. Saulus, yang begitu giat menganiaya para murid Tuhan, justru dipilih Allah menjadi pewarta utama Injil kepada bangsa-bangsa. Pertemuan dengan Yesus yang bangkit mengubah segalanya. Perjumpaan itu bukan hanya menyinari matanya, tetapi menembus hatinya. Ia menjadi Paulus, rasul yang rela menderita demi Kristus.

Saudara-saudari muda yang terkasih, dalam masa Paskah ini, kita juga diajak untuk membiarkan Kristus yang bangkit menyinari hidup kita. Sama seperti Saulus yang jatuh dan bangkit sebagai pribadi baru, kita pun bisa berubah bila membuka hati kita kepada Yesus.

Injil hari ini berbicara tentang Ekaristi. Yesus berkata, “Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia.” (Yoh 6:56). Ini adalah undangan untuk relasi yang mendalam bukan sekadar percaya, tetapi bersatu dengan Kristus yang hidup. Dalam setiap komuni suci, kita tidak hanya menerima roti; kita menerima Dia yang bangkit, yang memberi kita hidup sejati.

Santo Yohanes Bosco sangat memahami pentingnya relasi personal dengan Tuhan. Ia berkata, “Tanpa cinta, tidak ada kepercayaan. Tanpa kepercayaan, tidak ada pendidikan.” Begitu pula dalam iman: kita tidak hanya diajari bahwa Tuhan itu baik;

kita perlu mengalaminya secara pribadi melalui doa, sakramen, dan kehidupan sehari-hari. Dan siapa yang lebih baik dari Bunda Maria dalam membantu kita membangun relasi itu?

Bulan Mei adalah Bulan Rosario, waktu yang indah untuk mempererat relasi kita dengan Bunda Maria. Don Bosco sangat mencintai Maria dan sering mengajarkan kepada anak-anaknya: “Percayalah kepada Maria dan kamu akan melihat apa itu mujizat.” Maria adalah Bunda yang menemani Saulus dalam pertobatannya, dan juga menemani kita dalam pencarian akan makna hidup. Melalui Rosario, kita dibantu untuk merenungkan hidup Kristus dari Inkarnasi hingga Kebangkitan bersama Maria, Bunda Gereja.

Mari, orang muda Katolik, di tengah kesibukan studi dan aktivitas, jangan lupa untuk mengambil waktu merenung. Ambillah Rosario, duduklah sebentar, dan doakan satu per satu misteri kehidupan Yesus. Dalam keheningan itu, biarlah Kristus yang bangkit menjumpaimu seperti Ia menjumpai Saulus, dan mengubah hatimu untuk hidup lebih dalam kasih.

“Berusahalah menjadi kudus, karena itu berarti menjadi sungguh-sungguh bahagia.” (Santo Yohanes Bosco)

Semoga Paskah ini, dengan bantuan Bunda Maria, kita menjadi muda yang kudus dan sungguh-sungguh bahagia.

By: Bruder Bojes, SDB

Please Share:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *