Only Tell the Truth !!!

Renungan hari Jumat, 11 April 2025; hari ke-34 masa Pantang dan Puasa.

Sahabat muda yang terkasih…

Di zaman sekarang, menjadi orang muda yang hidup jujur dan berani menyuarakan kebenaran bukanlah perkara mudah. Banyak suara, tren, dan tekanan sosial yang membuat seseorang ragu atau bahkan takut untuk berbeda dari yang lain. Bacaan hari ini dari Kitab Yeremia dan Injil Yohanes memberikan kita inspirasi dan kekuatan untuk tetap berdiri teguh di atas kebenaran, sekalipun dunia di sekitar kita menolak atau mencemooh.

Yeremia adalah seorang nabi muda yang dipanggil Tuhan untuk menyampaikan firman-Nya kepada bangsa yang keras kepala. Dalam Yeremia 20:10–13, kita melihat betapa berat beban batin Yeremia. Ia merasa dikelilingi oleh ancaman, bahkan oleh teman-temannya sendiri yang berharap ia jatuh. Namun Yeremia tidak menyerah. Ia berkata,

Tetapi TUHAN menyertai aku seperti pahlawan yang gagah perkasa.

Inilah iman sejati—percaya bahwa dalam tekanan dan tantangan, Tuhan tidak pernah meninggalkan.

Yesus sendiri, dalam Yohanes 10:31–42, menjadi sasaran kebencian karena menyatakan siapa diri-Nya sebenarnya. Ia dituduh menghujat dan hendak dirajam, padahal yang dilakukan-Nya hanyalah menyampaikan kebenaran dan menunjukkan kasih Allah lewat karya-karya-Nya. Namun Yesus tidak mundur. Ia tidak membalas kebencian dengan kebencian. Ia tetap setia pada misi-Nya—menyelamatkan umat manusia.

Hari ini, kita juga memperingati Santo Stanislaus, seorang uskup yang dibunuh oleh rajanya sendiri karena keberaniannya menegur dan membela yang benar. Ia tidak takut kehilangan jabatan atau nyawanya, demi setia pada kebenaran Injil. Hidupnya menjadi saksi nyata bahwa menjadi murid Kristus berarti siap memikul salib dan mempertaruhkan segalanya demi Tuhan.

Sebagai orang muda di sekolah, komunitas, asrama, bengkel, atau lapangan, kita semua punya tantangan tersendiri. Mungkin kamu merasa asing karena tidak ikut-ikutan pacaran bebas, berkata kotor, menyontek, atau bolos. Tapi justru itulah keberanian sejati—berani hidup kudus di tengah zaman yang serba permisif. Menjadi orang muda Kristiani bukan soal menjadi sempurna, tapi soal berani berbeda demi kebaikan, demi Tuhan.

Tuhan memberkati….

By: Br. Bojes, SDB

Please Share:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *