Renungan hari Rabu, 07 Mei 2025
Sahabat muda yang terkasih….
Dalam kehidupan yang penuh tantangan ini, banyak orang merasa lapar dan haus akan kebahagiaan sejati. Yesus, dalam Injil hari ini, mengingatkan kita bahwa Ia adalah sumber hidup sejati. “Akulah roti hidup,” kata-Nya. Janji ini untuk kita semua, terutama anak muda yang sering kali merasa mencari-cari sesuatu yang lebih dalam hidup. Yesus mengajak kita untuk datang kepada-Nya, karena hanya dengan Dia kita bisa merasa puas, diberi kekuatan, dan diberi kehidupan yang penuh makna.
Melaui Kisah Para Rasul kita mengetahui dan merasakan bagaimana penganiayaan terhadap umat Kristen. Namun dari pengaiayaan tersebut, justru menjadi jalan untuk penyebaran Injil. Filipus, seorang rasul yang tidak takut menghadapi tantangan, pergi ke Samaria dan memberitakan Yesus dengan semangat yang besar. “Kota itu bersukacita karena mendengar dan melihat tanda-tanda ajaib yang dilakukannya” (Kis. 8:8). Ini adalah pelajaran bagi kita, bahwa meskipun kita menghadapi tantangan hidup, kita tetap bisa menjadi pembawa sukacita bagi orang lain, bahkanmelalui kesulitan yang kita alami. Sebagai anak muda, kita sering dihadapkan dengan berbagai tekanan—baik dari teman, keluarga, atau bahkan untuk saat ini, juga dari media sosial. Namun, kita diajak untuk tetap teguh dalam iman, seperti Filipus yang tidak gentar menghadapinya.
Menjadi pembawa sukacita bukan berarti hidup tanpa masalah, melainkan tetap bersyukur dan berbagi kasih meski dalam kesulitan.
Misalnya, kita bisa menjadi sahabat yang mendengarkan dengan baik atau menyemangati teman yang sedang berjuang. Dengan iman yang kuat, kita bisa menyebarkan terang Kristus di dunia ini. Sebagai orang muda, tentu kita tidak lupa akan sosok ini, “Don Bosco- Bapak, Guru dan Sahabat”. Dia selalu mengingatkan kita untuk berani menjadi terang di dunia ini.
“Bersukacitalah selalu, lakukan yang terbaik, dan berdoalah dengan sungguh.” Dalam setiap langkah hidup kita, baik dalam sekolah, pekerjaan, atau masyarakat, kita dipanggil untuk tetap setia pada Tuhan dan membawa kasih-Nya ke mana pun kita pergi. Seperti Filipus yang menyebarkan sukacita di Samaria, kita juga bisa menjadi pembawa kebahagiaan di sekitar kita. Mulailah dengan langkah kecil, seperti mendengarkan teman, berbuat baik, atau sekadar tersenyum kepada orang yang membutuhkan. Amin.
By: Bruder Linus, SDB