Mencipta Bersama Tuhan

Renungan hari Kamis, 1 Mei 2025; Pesta St. Yosef, Pekerja

Sobat muda yang dikasihi Tuhan,

Mari kita mengawali perenungan kita dengan pertanyaan sederhana: Apakah nilai dari sebuah pekerjaan? Apakah jadinya dunia ini, jika semua orang tidak bekerja? Sejak berabad-abad dan di berbagai budaya kita dapat menelusuri bagaimana bekerja dipandang sebagai sesuatu yang luhur. Demikian juga bagaimana Gereja Katolik memandang martabat sebuah pekerjaan.

Setiap tanggal 1 Mei, Gereja Katolik memperingati Santo Yoseph Pekerja. Peringatan ini bukan sekadar mengenang sosok ayah angkat Yesus yang sederhana dan jujur, tetapi juga mengangkat martabat luhur dari setiap pekerjaan manusia.

Santo Yoseph, seorang tukang kayu dari Nazaret, mengajarkan kepada kita bahwa pekerjaan bukanlah sekadar cara untuk mencari nafkah, melainkan sebuah partisipasi dalam karya penciptaan Allah.

Dalam Kitab Kejadian, kita membaca bagaimana Allah menciptakan langit dan bumi, dan kemudian memberikan tugas kepada manusia untuk mengolah dan memelihara ciptaan-Nya (Kejadian 2:15). Melalui pekerjaan kita, sekecil dan sesederhana apapun itu, kita melanjutkan karya Allah di dunia ini. Kita mengubah bahan-bahan mentah menjadi sesuatu yang berguna, kita membangun komunitas, kita melayani sesama, dan dengan demikian, kita menghadirkan Kerajaan Allah di tengah dunia.

Santo Paulus dalam suratnya kepada jemaat di Kolose mengingatkan kita,

“Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia” (Kolose 3:23).

Ayat ini mengajak kita untuk melihat pekerjaan kita sebagai sebuah ibadah, sebuah persembahan kepada Tuhan. Ketika kita bekerja dengan tekun, jujur, dan penuh tanggung jawab, kita memuliakan nama Tuhan melalui tindakan kita.

Namun, seringkali kita terjebak dalam pandangan dunia yang sempit tentang pekerjaan. Kita mengukur keberhasilan hanya dari materi dan status sosial yang kita peroleh. Kita melupakan bahwa nilai sejati dari pekerjaan terletak pada kontribusi yang kita berikan kepada sesama dan kepada kemuliaan Tuhan.

Oleh karena itu, dalam peringatan Santo Yoseph Pekerja ini, mari kita merefleksikan kembali makna pekerjaan dalam hidup kita. Apakah kita bekerja hanya untuk kepentingan diri sendiri, ataukah kita melihatnya sebagai panggilan untuk melayani dan memuliakan Tuhan? Apakah kita bekerja dengan integritas dan kejujuran, ataukah kita menghalalkan segala cara demi keuntungan pribadi? Marilah kita meneladani Santo Yoseph, yang dalam kesederhanaan pekerjaannya, menghadirkan kasih dan keadilan Allah. Semoga setiap pekerjaan yang kita lakukan menjadi berkat bagi diri kita sendiri, bagi sesama, dan terutama, bagi kemuliaan nama Tuhan. Amin.

By: Diakon Franko, SDB

Please Share:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *