Di Balik “Likes”, Ada Lapar yang Lebih Dalam

Renungan hari Selasa, 6 Mei 2025 – Pesta St. Dominikus Savio

Di era media sosial ini, mudah sekali terjebak dalam mencari validasi: berapa banyak “likes”, seberapa populerkah kita. Tapi pernahkah kita merasa ada yang kurang? Sebuah kekosongan yang tidak bisa diisi oleh dunia maya?  

Hari ini, kita belajar dari Santo Dominikus Savio, seorang remaja biasa dengan kerinduan yang luar biasa akan Tuhan. Ia tidak mengejar “roti cepat saji” seperti yang sering kita lakukan. Ia tahu, hanya Yesus-lah “Roti Hidup” yang bisa benar-benar memuaskan hati.  

Kata-kata Dominikus Savio menantang kita:

“Aku lebih baik mati daripada berbuat dosa.”

Ini bukan fanatisme, tapi pilihan sadar untuk mengutamakan Tuhan di atas segala hal. Stefanus pun memberikan teladan yang sama, berani membela imannya sampai akhir.  

Menjadi kudus bukan berarti harus jadi “kuper” atau anti-sosial. Dominikus adalah contohnya: aktif, ceria, dan disukai teman-temannya. Don Bosco bilang, “Kekudusan adalah hidup yang penuh sukacita.”  

Santo Dominikus dan Stefanus mengajarkan kita untuk menjadi “influencer” yang sejati: bukan hanya mencari perhatian, tapi memancarkan terang Kristus dalam hidup sehari-hari.  

Yuk, jujur pada diri sendiri: Apa yang sedang kita cari? Apa yang sebenarnya kita butuhkan? Semoga kita bisa belajar dari Santo Dominikus Savio untuk selalu mencari “roti” yang sejati, yaitu Yesus sendiri. ”  

Mari mohon rahmat dari Santo Dominikus Savio agar hati kita selalu haus akan Tuhan. Biarlah hidup kita menjadi renungan yang hidup, roti yang dibagikan bagi sesama, dan tanda nyata bahwa Kristus benar-benar hidup.

By: Br. Bojes, SDB

Please Share:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *