Renungan harian Orang Muda Katolik – Selasa, 13 Mei 2025 (Peringatan Bunda Maria dari Fatima).
Bulan Mei adalah bulan Maria. Sebulan penuh Gereja mengajak kita memandang Bunda Maria sebagai teladan iman, harapan, dan kasih. Dan hari ini, kita merayakan peringatan Santa Maria dari Fatima, Bunda yang menampakkan diri kepada tiga anak sederhana di sebuah desa kecil di Portugal, membawa pesan pertobatan, doa, dan damai.
Namun dalam bulan penuh devosi ini, mari kita bertanya secara jujur kepada diri sendiri: “sudahkah kita mendengarkan Bunda Maria? Atau kita lebih sibuk mengetik, scrolling, chatting, dan menyusun caption daripada menyentuh butir-butir Rosario?” Bukannya salah menggunakan teknologi, tetapi sayangnya, keheningan batin untuk berdoa dan mendengarkan suara Allah kerap terbenam di balik notifikasi dan media sosial.
Dalam bacaan Injil hari ini, Yesus berkata: “Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku; Aku mengenal mereka dan mereka mengikuti Aku.” (Yoh 10:27). Namun suara Gembala yang baik ini hanya bisa kita dengar jika hati kita tidak bising oleh hal-hal duniawi. Dan Bunda Maria, sebagai Bunda dari Sang Gembala, adalah pribadi yang paling tahu bagaimana membantu kita untuk kembali kepada suara Putranya.
Bunda Maria tidak pernah menarik kita kepada dirinya sendiri, melainkan selalu menunjuk kepada Yesus: “Lakukanlah apa yang dikatakan-Nya kepadamu.” (Yoh 2:5).
Penampakan di Fatima adalah panggilan untuk kembali pada kekuatan doa. Salah satu pesan Bunda Maria dalam penampakan di Fatima adalah: Rosario adalah senjata melawan kejahatan, jalan untuk damai, dan jembatan menuju pertobatan sejati. Mengapa Rosario? Karena di dalamnya, kita diajak masuk dalam kehidupan Yesus melalui mata dan hati Bunda Maria. Maka sangat cocoklah kalau bulan ini kita manfaatkan untuk membiasakan diri berdoa Rosario bukan hanya sebagai rutinitas devosional, tetapi sebagai waktu perjumpaan yang membangun relasi rohani.
Santo Yohanes Bosco, Bapa dan Guru kaum muda, memiliki devosi yang dalam kepada Bunda Maria. Ia berkata: “Cintailah Bunda Maria dan buatlah Dia dicintai. Doakan Rosario dan mohonlah agar Ia selalu menjadi Bunda dan Perlindungan kita.” Don Bosco tahu betul bahwa Maria adalah Bunda yang membimbing langkah-langkah muda ke arah kekudusan. Ia percaya bahwa Bunda Maria tidak pernah meninggalkan anak-anaknya yang mempercayakan diri kepadanya.
Maka, di tengah dunia yang ramai dan cepat ini, luangkan waktu.
Matikan layar sebentar. Ambil Rosario. Ucapkan Salam Maria. Hadirkan Yesus. Hanya dengan hati yang terhubung pada Allah melalui Maria, kita dapat menjadi murid sejati yang kuat, bijaksana, dan membawa damai ke dunia digital yang kita hidupi.
By: Bruder Bojes, SDB