Angin Bertiup Kemana Ia Mau

Renungan hari Senin, 28 April 2025; Pekan Paskah II

Sobat muda yang terkasih…

Ada moment dimana kita sangat suka diterpa angin yang lembut, terutama saat tubuh panas atau habis beraktivitas berat. Ada kalimat menarik yang dilontarkan Tuhan Yesus kepada Nikodemus dalam percakapan mereka (Yohanes 3: 1-8),

Janganlah engkau heran karena aku berkata kepadamu: kamu harus dilahirkan kembali. Angin bertiup kemana ia mau; engkau mendengar bunyinya, tetapi engkau tidak tahu darimana ia datang atau kemana ia pergi. Demikianlah halnya dengan tiap-tiap orang yang dilahirkan dari Roh.

Konteks dari percakapan ini adalah karena kebingungan Nikodemus ketika mula-mula Ia berkata bahwa orang baru bisa diselamatkan jika ia dilahirkan kembali dalam air (baptisan) dan Roh. Bagi Nikodemus, pernyataan ini tidak logis, karena ia berpikir secara indrawi, sedangkan Yesus menjelaskan dalam tataran spiritual dan mistik. Kebingungan ini boleh jadi searah dengan pertanyaan mengapa bacaan ini ditampilkan dalam pekan kedua Paskah (bukankah lebih pas kalau membahas seputar hari-hari pasca kebangkitan?).

Benang merahnya ada pada kata “logis”. Kemarin (Minggu Kerahiman Ilahi) menampilkan sosok Thomas yang penuh dengan keraguan akan kebangkitan Yesus. Yang lantas ditutup dengan pernyataan Tuhan, “Berbahagialah mereka yang percaya meskipun tidak melihat!” Hari ini, Nikodemus yang menuntut penjelasan dari Tuhan Yesus terkait kehidupan kekal, juga direspon dengan penjelasan yang nampaknya absurd. Lantas kita akan ngeh, kalau ini dilihat dari sudut pandang mereka yang menyimpulkan absurdnya iman kita karena percaya pada peristiwa kebangkitan Yesus. Kisah-kisah diatas seakan-akan mau menjelaskan bagaimana iman akan Kristus akan nampak sebagai kebodohan bagi orang-orang tertentu, namun akan menjadi masuk akal bagi mereka yang dipenuhi Roh Kudus. Maka sebagai orang muda Katolik, kita patut berbangga dengan iman dan pembaptisan yang kita terima, karena rahmat tersebut boleh kita terima karena kemurahan Tuhan yang mencurahkan Roh Kudus.

Orang beriman yang dipenuhi Roh Kudus itu seperti angin, hidup dalam kasih yang melampaui logika balas dendam dan hukum rimba orang tidak beriman. Semoga kita tetap teguh menghidupi iman kita sehingga orang lain akan dapat merasakan hembusan Roh Kudus yang menjiwai setiap tindakan kita. Don Bosco selalu membiasakan anak-anaknya memohon bimbingan Tuhan sebelum memulai sebuah kegiatan, bahkan yang se-remeh olahraga sore. Mari kita mohon penyertaan Roh Kudus dalam setiap tindakan dan keputusan yang kita ambil dalam hidup harian kita.

Tuhan memberkati.

By: Diakon Franko, SDB

Please Share:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *